Ilustrasi PT Vale Indonesia Tbk. Foto: Vale Indonesia
Annisa ayu artanti • 26 February 2024 20:02
Jakarta: Mining Industri Indonesia (MIND ID) resmi menjadi pemegang saham terbesar PT Vale Indonesia Tbk setelah menyepakati akuisisi 14 saham Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM).
Setelah transaksi selesai, MIND ID akan memegang sekitar 34 persen saham yang diterbitkan PT Vale Indonesia, yang menjadikannya pemegang saham terbesar dalam perusahaan tersebut.
Sementara itu VCL dan SMM masing-masing akan memegang 33,9 persen dan 11,5 persen. Sekitar 20,6 persen akan tetap dimiliki oleh masyarakat umum di Bursa Efek Indonesia.
“Harga saham yang disepakati sebesar Rp3.050 per lembar saham. MIND ID akan bersama-sama dengan VCL mengendalikan PT Vale Indonesia karena ini sifatnya kontrol bersama atau joint control over corporation,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Senin, 26 Februari 2024.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa MIND ID akan memiliki hak untuk menunjuk tiga komisaris, termasuk komisaris utama, serta direktur utama, dan direktur SDM.
“Kami telah bersepakat bahwa VCL akan menunjuk Direktur operasional dan juga Direktur yang bertanggung jawab atas pengelolaan ESG. Ini menegaskan bahwa kami tetap ingin agar standard ESG yang selama ini menjadi komitmen VCL tetap dipertahankan, termasuk juga praktek pertambangan terbaik yang selama ini sudah ditunjukkan oleh PT Vale Indonesia," ucap Tiko.
Sebagai bagian keberlanjutan atas operasional perusahaan, Kementerian BUMN dan MIND ID tetap akan menunjuk Febriany Eddy sebagai Direktur Utama PT Vale Indonesia setelah kesepakatan divestasi diselesaikan.
Seperti diketahui, pada bulan November 2023 yang lalu telah ditandatangani Heads of Agreement yang salah satunya menyatakan bahwa MIND ID dan VCL akan melakukan joint control atas pelaksanaan kegiatan usaha PT Vale Indonesia.
Divestasi merupakan bagian dari upaya PT Vale Indonesia dalam memenuhi kewajiban divestasi sesuai undang-undang pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
“Dalam membangun ekosistem bukan masalah menang kalah tetapi harus membangun yang terbaik dan Pak Bahlil (Menteri Investasi/BKPM) akan memastikan bagaimana investasi yang berkelanjutan bisa dijalankan serta mendorong downstreaming dengan memperhatikan Cadangan yang ada dengan investasi yang optimal,” jelas Erick.
Indonesia memiliki peran strategis dalam industri nikel global sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, sehingga Indonesia memiliki potensi besar untuk mengambil kendali dalam menentukan arah industri nikel. Melalui divestasi ini, Indonesia dapat menunjukkan komitmennya untuk berada di garis depan dalam pengembangan hilirisasi industri nikel.
Divestasi PT Vale Indonesia merupakan perwujudan transformasi BUMN yang penting untuk dilakukan dalam menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang di era ekonomi yang terus berkembang.
Dengan melakukan divestasi yang strategis, MIND ID dapat memperkuat posisi mereka dalam global value chain serta mendukung kebutuhan ekspor dalam mendukung program hilirisasi.