Kekeringan, Krisis Air Bersih di Jateng Kian Parah

Ilustrasi--areal persawahan mengalami kekeringan akibat kekurangan air. (MGN/Catur Hariono)

Kekeringan, Krisis Air Bersih di Jateng Kian Parah

Media Indonesia • 17 August 2024 14:23

Semarang: Sejumlah daerah di Jawa Tengah telah memasuki puncak musim kemarau. Bencana kekeringan semakin meluas dan membuat warga kesulitan mencari sumber air, baik untuk keperluan sehari-hari ataupun pertanian. 

Sejauh ini, beberapa daerah yang mengalami krisis air bersih meliputi Klaten, Cilacap, Grobogan, Demak, Pati, Rembang, Blora, Semarang, dan Wonogiri.

"Sumur telah mengering. Kami hanya bisa mengharapkan bantuan air," ujar Sumari, warga Pamotan, Rembang.

Di Kabupaten Blora, Embung Celengan di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora juga telah mengering akibat lebih dari 60 hari tidak ada hujan.
 

Baca juga: Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Krisis Air Bersih

"Setiap hari kami harus menyirami tanaman dengan menggali sumur di sawah, embung dan sungai yang telah mengering. Tidak ada pengairan lagi," ujar Ragil, petani di Ngawen, Blora.

Kepala Desa Sendangmulyo, Mohammad Bajuri, mengatakan Embung Celengan memiliki luas 2,5 hektare dengan kedalaman 6 meter. Pada awal kemarau, embung  itu masih bisa digunakan untuk suplai air ke sawah-sawah di sekitarnya.

"Namun, semakin ke sini, air di embung semakin berkurang dan saat ini sudah habis sama sekali," tuturnya.

"Kami pasrah dan hanya dapat mengharapkan segera turun hujan, sedangkan untuk kebutuhan air bersih dibantu Pemda dan Pemrov serta lembaga lainnya," imbuh Bajuri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)