Dubes Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov. (Marcheilla Ariesta)
Marcheilla Ariesta • 20 December 2024 15:59
Jakarta: Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov mengatakan, kehadiran Presiden Suriah Bashar al-Assad di negaranya adalah karena ia teman dari Negeri Beruang Merah itu.
“Secara pribadi, saya percaya, itu tidak masalah dan itu cerita lain bagaimana orang-orang Suriah menghargai dia, apa yang telah dia lakukan atau apa yang tidak dia lakukan untuk negaranya, tetapi dia adalah mitra kita, dia adalah teman negara saya,” kata Dubes Tolchenov dalam pengarahan media di kediamannya, Jumat, 20 Desember 2024.
Menurut Tolchenov, jika sesuatu terjadi dengan teman-teman, tidak sepatutnya meninggalkan mereka.
“Dan keputusan pemerintah Rusia untuk memberinya, atas alasan kemanusiaan, suaka di negara saya, itu secara politis dan kemanusiaan, itu adalah keputusan yang sangat baik dan benar,” lanjut Tolchenov.
Tolchenov menambahkan, biarlah sejarah dan orang-orang Suriah menghargai apa yang ada di bawah pemerintahannya di negara tersebut.
“Itu semua baik atau semuanya negatif, tetapi mereka yang merupakan mitra kita dan berada di pihak kita, saya benar-benar percaya kita harus menjaga mereka dan kita melakukannya,” tegas Tolchenov.
Sebelumnya, disebutkan bahwa mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya berada di Moskow,Rusia. Assad melarikan diri dari Damaskus pada Minggu 8 Desember 2024 setelah pemberontak yang dipimpin oleh Hay'at Tahrir al-Sham maju.
"Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow," kata sumber Kremlin.
"Rusia memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan,” ujar sumber itu.
Rusia sangat mendukung pemerintahan Assad di Suriah dan intervensi mereka pada tahun 2015 dianggap telah secara meyakinkan mengubah perang saudara menjadi menguntungkan Assad setelah bertahun-tahun kehilangan dukungan.
Ada sejumlah pangkalan Rusia di Suriah, yang menjadikan negara itu sekutu utama Moskow di wilayah tersebut.
Namun, Rusia tidak mampu atau tidak mau menghalangi pengambilalihan kota-kota besar Suriah secara cepat termasuk Hama, Aleppo, dan Homs selama seminggu terakhir, yang berakhir dengan jatuhnya pemerintahan Assad.
Baca juga: Putin: Israel Akan Tinggalkan Suriah Suatu Hari Nanti