Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: TASS
Fajar Nugraha • 20 December 2024 13:48
Istanbul: Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Israel mengirimkan lebih banyak pasukan ke Suriah. Ini menunjukkan bahwa Tel Aviv bermaksud untuk memperkuat kehadirannya di negara yang dilanda perang tersebut, tetapi ia berharap Israel "suatu hari nanti" akan pergi.
"Kami berharap Israel akan meninggalkan Suriah suatu hari nanti, tetapi sekarang Israel malah mendatangkan pasukan tambahan ke sana dan saya mendapat kesan bahwa mereka tidak hanya tidak akan pergi, tetapi mereka akan memperkuat pasukan mereka di sana," kata Putin menanggapi pertanyaan dari Anadolu selama konferensi pers tahunan di Moskow, dikutip dari Anadolu, Jumat, 20 Desember 2024.
Rusia mengecam keras perebutan wilayah Suriah, kata Putin, seraya menggambarkan tindakan Israel di Jalur Gaza sebagai "tindakan yang patut dikutuk."
Ia yakin bahwa Israel adalah "penerima manfaat utama" dari peristiwa yang terjadi di Suriah.
Presiden Rusia juga mengatakan bahwa dia terus-menerus berhubungan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang menunjukkan bahwa meskipun dia tidak ingat kapan pembicaraan terakhir mereka terjadi, mereka membahas situasi di Timur Tengah.
Putin melanjutkan dengan mengatakan bahwa sikap Erdogan terhadap perkembangan di Timur Tengah sudah diketahui semua orang, seperti halnya posisi Rusia, yang percaya bahwa masalah Palestina hanya dapat diselesaikan dengan “menghilangkan penyebab terjadinya masalah tersebut.”
"Israel telah diciptakan; Palestina, pada kenyataannya, belum diciptakan hingga hari ini. Itulah inti permasalahannya," pungkas Putin, mengingat keputusan Dewan Keamanan PBB yang diambil terkait masalah tersebut. (Siti Khumaira Susetyo)