Lubang Pembuangan Sampah Organik di Bandung Ditambah

Tumpukkan sampah di TPS Tegalega Bandung. (Medcom.id)

Lubang Pembuangan Sampah Organik di Bandung Ditambah

Media Indonesia • 18 October 2023 15:47

Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) berencana menambah lubang pembuangan sampah organik di kawasan Tegalega. Lubang ini nantinya digunakan untuk menampung sampah daun dan sisa makanan di Kota Bandung.

Ketua Satgas Penanganan Darurat Sampah Kota Banudng, Ema Sumarna, mengatakan dari hasil peninjauan, terdapat 6 lubang yang akan digali untuk menimbun sampah organik. Dipastikan pembuatan lubang tersebut, tidak akan merusak tanaman dan pohon yang ada di area Tegalega.

"Kita dapatkan ada 6 titik yang akan kita jadikan lubang. Pohon tetap kita jaga dan jangan sampai mengganggu pohon di sana. Tidak boleh ada perubahan fungsi," jelasnya, Rabu, 18 Oktober 2023.

Ema mengatakan, lubang-lubang pembuangan sampah organik yang sebelumnya telah digali di kawasan tersebut telah menjadi kompos dan menyuburkan lahan. Pihaknya tetap konsentrasi mencari lubang di sebelah utara, untuk menimbun sampah daun dan sisa makanan di sana menjadi kompos bahkan menyuburkan lahan di area tersebut dan itu semuanya untuk sampah organik.

"Selain itu, pemkot juga segera mengangkut sampah yang overload di TPS Tegalega. Kita juga secara optimal ingin menangani TPS sampah yang ada di Jalan Moh Toha ini menjadi atensi, saya minta pengurangan sampah di TPS," lanjutnya.

Sebelumnya, Pemkot Bandung telah mengangkut sampah dari TPS Tegalega. Petugas menggunakan alat berat loader memuat sampah untuk dimasukkan ke dump truk dari area sampah yang menggunung di TPS Tegalega pada Kamis, 12 Oktober 2023.

Sampah tersebut diangkut sejumlah dump truk ke TPA Sarimukti dengan menerjunkan sejumlah pekerja dan satu unit alat berat loader. 

Selain penanganan sampah, Pemkot Bandung kata Ema, juga terus berupaya mengedukasi dan menyosialisasikan agar warga mengurangi produksi dan pengelolaan sampah di Kota Bandung dan kini komitmen pengurangan dan pengelolaan sampah mandiri telah hadir di berbagai lapisan masyarakat.

"Saya sudah melihat pergerakan walaupun belum masif namun pergerakan sudah ada. RT dan RW komitmennya sudah kelihatan, seluruh stakeholder di kewilayahan kelurahan, kecamatan juga cukup bagus," terangnya.

Saat ini ucap Ema, jumlah Kawasan Bebas Sampah (KBS), terus bertambah menjadi 272 KBS. Ini akan terus diupayakan bertambah dengan berbagai program dan pendampingan yang dilakukan Pemkot Bandung. 

"Mudah-mudahan bisa terukur ada volume sampah yang berkurang dan sampah juga hadir menghadirkan potensi ekonomi," ungkap dia. 

Pihaknya juga terus melakukan pemantauan perkembangan penanganan sampah di kewilayahan. Para camat dan lurah harus mampu menggerakkan seluruh stakeholder di kewilayahan untuk bersama menghadirkan kawasan bebas sampah yang baru.

"Saya telah berkeliling di beberapa kecamatan untuk melakukan monitoring penanganan sampah di masa darurat sampah. Saya terus bergerak memantau progres penanganan di kewilayahan bagaimana camat dan lurah menggerakkan stakeholder yang ada di sana ada LKK, LPM, RW RT Karang Taruna PKK semua harus bahu membahu," terang dia.

Ema juga mengapresiasi seluruh OPD di Kota Bandung yang telah menghadirkan perilaku pengurangan sampah di lingkungan perkantoran pemerintah dan penanganan sampah mandiri pun telah dilakukan di beberapa hotel, pusat perbelanjaan, sekolah dan lingkungan rumah sakit.

"Saya optimistis dengan komitmen dan konsistensi serta adanya kesadaran komunal nantinya dapat menghadirkan Kota Bandung sebagai Zero Waste City (Kota Bebas Sampah)," imbuhnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Meilikhah)