Israel Hancurkan Universitas Al-Israa dan Museum dengan 3.000 Artefak di Gaza

Asap hitam dari serangan udara Israel di Jalur Gaza. (AP)

Israel Hancurkan Universitas Al-Israa dan Museum dengan 3.000 Artefak di Gaza

Willy Haryono • 20 January 2024 11:58

Gaza: Universitas Al-Israa, salah satu institusi pendidikan terakhir yang masih beroperasi di Jalur Gaza, telah hancur oleh serangan militer Israel pada Rabu lalu. Gedung tersebut hancur lebur setelah ratusan ranjau darat yang ditempelkan Israel di area universitas diledakkan.

Sempat dikuasai pasukan Israel selama serangan darat di Gaza, Universitas Al-Israa juga sempat digunakan sebagai basis operasi untuk melawan kelompok pejuang Palestina Hamas.

Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan saat lembaga pendidikan tersebut – yang telah mengalami beberapa kerusakan struktural – hancur total.

"Tentara (Israel) menduduki dan menggunakannya sebagai pangkalan militer untuk operasi dan pusat penculikan warga sipil yang terisolasi dan menahan mereka sementara waktu untuk diinterogasi," tulis Universitas Al-Israa di halaman Facebook-nya.

Mengutip dari The New Arab, belum lama ini, Universitas Birzeit di Tepi Barat yang diduduki mengutuk "serangan brutal" tersebut.

"Universitas Birzeit menegaskan kembali fakta bahwa kejahatan ini adalah bagian dari serangan gencar pendudukan Israel terhadap warga Palestina. Itu semua adalah bagian dari tujuan pendudukan Israel untuk membuat Gaza tidak dapat dihuni; kelanjutan dari genosida yang dilakukan di Jalur Gaza," tulis universitas tersebut di akun media sosial X.

Perang Israel-Hamas

Ia menambahkan bahwa serangan itu juga menghancurkan sebuah museum yang didirikan Universitas Al-Israa yang menyimpan lebih dari 3.000 artefak langka. Ribuan artefak itu telah dijarah pasukan Israel.

Akademisi dan pengguna media sosial dari seluruh dunia menyerukan boikot akademis penuh terhadap Israel, dan menuduh Israel sengaja dan langsung menargetkan institusi pendidikan serta kebudayaan di Gaza.

Gaza adalah rumah bagi tujuh universitas, yang semuanya sudah hancur atau rusak parah.

Pemerintah Israel telah berulang kali menuduh kelompok pejuang Palestina Hamas menggunakan infrastruktur sipil termasuk rumah sakit sebagai pusat komando, sesuatu yang langsung dibantah dan kemudian tak terbukti, sama halnya dengan rumah sakit Al-Shifa.

Baca juga:  Pasukan Israel Serang Wilayah Dekat Rumah Sakit di Khan Younis

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)