Baterai kendaraan listrik. Foto: Unsplash.
Bangkok: Thailand telah menyetujui insentif bagi perusahaan untuk mengalihkan armada komersial truk besar dan bus mereka ke kendaraan bertenaga baterai. Pemerintah Thailand juga menawarkan hibah tunai untuk produsen sel baterai kendaraan listrik. Kebijakan tersebut akan memperkuat status Thailand sebagai pusat manufaktur kendaraan listrik.
baca juga:
Ekonomi Thailand Diprediksi Tumbuh 2,8% di 2024
|
“Hal ini akan meningkatkan penggunaan truk dan bus listrik secara signifikan, mengurangi polusi dari sektor transportasi dan manufaktur, dan mendukung langkah perusahaan untuk mencapai target net-zero mereka,” kata Pemerintah Thailand dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 21 Februari 2024.
Dukungan bagi perusahaan akan diberikan dalam bentuk pengurangan pajak khusus yang diberikan kepada perusahaan yang memenuhi syarat, efektif hingga Desember 2025.
Perusahaan yang membeli kendaraan yang diproduksi di dalam negeri akan dapat mengurangi biaya sebesar dua kali lipat dari harga kendaraan sebenarnya, tanpa menetapkan batas atas harga. Untuk pembelian kendaraan impor, potongannya sebesar 1,5 kali lipat dari harga kendaraan sebenarnya.
Tahun lalu, Thailand menyetujui paket subsidi untuk industri kendaraan listrik yang sedang berkembang pesat, karena pusat otomotif regional terkemuka tersebut berupaya melanjutkan momentum penjualan kendaraan listrik yang kuat sambil menyeimbangkan dukungan anggaran.
produksi kendaraan listrik naik
Thailand berencana mengubah 30 persen produksi tahunannya sebanyak 2,5 juta kendaraan menjadi kendaraan listrik pada 2030.
Pemotongan pajak dan subsidi yang dilakukan Thailand telah menarik perhatian sejumlah produsen mobil Tiongkok, termasuk BYD dan Great Wall Motor yang telah berkomitmen untuk berinvestasi sebesar USD1,44 miliar pada fasilitas produksi baru di negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara.
Selama beberapa dekade, negara dengan perekonomian manufaktur otomotif terbesar ke-10 di dunia ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan Jepang seperti Toyota Motor Corp dan Honda Motor, yang menggunakan Thailand sebagai basis ekspor utama.