Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Jakarta: Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan naik pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan dari data historis pemilu sebelumnya di tahun 2024, pada satu hari setelah pelaksanaan Pemilu, IHSG naik 1,3 persen secara harian, dan indeks obligasi ICBI terkoreksi -0,04 persen. Pada 16 Februari 2024, IHSG telah naik 1,74 persen dan ICBI sudah naik 0,01 persen.
Namun optimisme tersebut juga harus berkaca kembali melihat kondisi pelemahan pasar global dan tensi geopolitik.
"Saya pikir kita harus mengkalkulasi terhadap target-target 2024," kata Inarno, pada konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, di Jakarta, dilansir Media Indonesia, Selalsa, 20 Februari 2024.
Minat IPO meningkat
Dia juga mengatakan sebanyak 59 perusahaan sedang mengantri untuk melakukan penawaran umum perdana atau
Initial Public Offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurutnya, antusiasme penggalangan dana dari pasar modal Indonesia masih tinggi. Dalam kurun waktu kurang dari dua bulan tahun 2024, total penghimpunan dana melalui pasar modal telah mencapai Rp12,34 triliun.
Dalam pipeline OJK, terdapat 86 rencana penawaran umum efek. itu termasuk rencana IPO saham dan rights issue. Total nilai indikatif dari penawaran umum efek tersebut mencapai Rp50 triliun.
“Tahun ini, OJK menetapkan target penawaran umum sebesar Rp200 triliun. Target tersebut didukung oleh pipeline penawaran umum yang ada saat ini,” jelas Inarno.
Berdasarkan data dari BEI per 16 Februari 2024, terdapat 18 emiten baru yang telah melantai di Bursa. Adapun total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp3,38 triliun.
Pasar saham Indonesia sampai dengan 16 Februari 2024 masih menunjukkan penguatan di tengah perlambatan ekonomi global, di mana IHSG menguat 0,86 persen ytd ke level 7.335,55, serta membukukan net buy sebesar Rp20,05 triliun ytd.
Pada 5 Januari 2024, IHSG menyentuh all time high di level 7.403,08. Beberapa sektor di IHSG pada Februari 2024 masih menguat di antaranya sektor kesehatan dan sektor konsumsi primer.
Dari sisi pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar saham per 16 Februari 2024 tercatat Rp11.603 triliun atau secara ytd turun tipis sebesar 0,61 persen.
Pada 4 Januari 2024, nilai kapitalisasi pasar menyentuh all timehigh kapitalisasi pasar sebesar Rp11.810 triliun.