Xi Jinping Bertemu Antony Blinken di Tengah Ketegangan AS-Tiongkok

Presiden Tiongkok Xi Jinping (kanan) berjabat tangan dengan Menlu AS Antony Blinken di Beijing, 19 Juni 2023. (EPA-EFE/XINHUA / LI XUEREN)

Xi Jinping Bertemu Antony Blinken di Tengah Ketegangan AS-Tiongkok

Willy Haryono • 19 June 2023 21:13

Beijing: Presiden Tiongkok Xi Jinping menjadi tuan rumah bagi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dalam pembicaraan di Beijing pada Senin, 19 Juni 2023. Pertemuan ini menutup dua hari pembicaraan tingkat tinggi yang dilakukan Blinken dengan sejumlah pejabat Tiongkok.

Blinken adalah pejabat tertinggi AS yang datang ke Tiongkok dalam hampir lima tahun terakhir di tengah tegangnya hubungan dua ekonomi terbesar di dunia itu.

Sejumlah pejabat AS berharap kunjungan Blinken dapat membawa lebih banyak stabilitas, atau bahkan terobosan, antara Washington dan Beijing.

Xi, pemimpin terkuat Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir, bertemu Blinken sekitar pukul 16:30 (0830 GMT) pada Senin ini, kata media pemerintah. Pertemuan tersebut terjadi setelah Blinken mengadakan lebih dari 10 jam pembicaraan selama dua hari dengan pejabat tinggi lainnya di Negeri Tirai Bambu.

Di Wisma Negara Diaoyutai yang berornamen pada Senin pagi, Blinken dan pemimpin kebijakan luar negeri Tiongkok Wang Yi memberikan senyum sopan sebelum berbicara dengan para ajudan mereka, yang tidak seperti bos mereka yang mengenakan masker sesuai protokol Covid-19 yang masih berlaku.

Jauh dari kamera, Wang mengatakan kepada Blinken bahwa perjalanannya "datang pada titik kritis dalam hubungan Tiongkok-AS," laporan media CCTV. "Penting untuk membuat pilihan antara dialog dan konfrontasi, kerja sama atau konflik," lanjutnya.

"Kita harus membalikkan spiral ke bawah hubungan Tiongkok-AS, mendorongnya untuk kembali ke jalur sehat dan stabil, dan bekerja sama untuk menemukan cara yang benar bagi Tiongkok dan Amerika Serikat untuk berinteraksi," tambah Wang, dikutip dari AFP.

Ia juga mengeluarkan peringatan tentang Taiwan, pulau demokrasi yang diklaim oleh Beijing.

Tahun lalu, Tiongkok telah meluncurkan latihan militer dua kali di dekat pulau itu karena marah atas pertemuan antara anggota parlemen AS dan pemimpin Taiwan.

"Mengenai masalah ini, Tiongkok tidak memiliki ruang untuk berkompromi atau menyerah," kata Wang kepada Blinken, menurut CCTV.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller menyebut diskusi dengan Wang "terus terang dan produktif".

Blinken "menggarisbawahi pentingnya mengelola persaingan secara bertanggung jawab antara Amerika Serikat dan RRT melalui saluran komunikasi terbuka untuk memastikan persaingan tidak mengarah ke konflik," kata Miller, mengacu pada Republik Rakyat Tiongkok.

Baca:  Menlu AS Kunjungi ke Tiongkok untuk Hindari Salah Perhitungan

'Kekasih yang bertengkar'

Para pejabat AS telah menyuarakan ketakutan bahwa Tiongkok di tahun-tahun mendatang akan mencoba merebut Taiwan dan bersikeras bahwa penjualan senjata Washington ke pulau itu hanya dimaksudkan untuk mempertahankan status quo.

Blinken akan berbicara kepada wartawan sebelum meninggalkan Tiongkok pada Senin malam.

Ketegangan antara Tiongkok dan AS telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir karena sejumlah masalah termasuk perdagangan, teknologi, dan Taiwan, dengan Presiden AS Joe Biden dan pendahulunya Donald Trump menyebut Beijing sebagai ancaman paling serius bagi keunggulan global AS jangka panjang.

Di jalanan kota Beijing, Sun Yi, 26, mengatakan bahwa dirinya berharap kunjungan Blinken akan meningkatkan hubungan. Ia juga berharap bisa mengunjungi Amerika Serikat suatu saat nanti.

"Saya pikir kedua negara saat ini seperti sepasang kekasih yang bertengkar. Kedua belah pihak memiliki kepribadian dan kepentingan masing-masing dan tidak mau berkompromi," ujarnya.

Harapan untuk KTT baru

Xi bertemu Biden pada November di Bali di sela-sela KTT G20, meningkatkan harapan hati-hati untuk pencairan.

Blinken tiba-tiba menunda perjalanannya, yang disetujui di Bali, pada Februari setelah Amerika Serikat mengatakan pihaknya mendeteksi -- dan kemudian menembak jatuh -- balon mata-mata Tiongkok melayang di atas daratan AS.

Biden pada Sabtu lalu mengatakan bahwa dirinya tidak percaya kepemimpinan Tiongkok mengetahui insiden balon itu - menunjukkan pemutusan hubungan dengan militer, yang kurang bersemangat untuk memulihkan kontak dengan Amerika Serikat.

Biden telah mempertahankan garis keras Trump pada isu Tiongkok, dan bahkan melangkah lebih jauh untuk beberapa area, termasuk melarang ekspor semikonduktor kelas atas.

Tetapi Biden juga menyuarakan harapan untuk kerja sama terbatas di bidang-bidang seperti iklim dan menyuarakan harapan untuk pertemuan langsung baru dengan Xi.

Peluang berikutnya diharapkan pada September mendatang ketika Biden dan Xi sama-sama diharapkan berada di New Delhi untuk KTT G20. Xi juga telah diundang ke San Francisco pada bulan November ketika Amerika Serikat memimpin forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik tahunan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)