Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Medcom.id/Fachri
6 May 2023 18:34
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu tidak mempermasalahkan apabila calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan merupakan figur dari luar Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Menurutnya yang terpenting elektroral figur tersebut mumpuni untuk memenangkan Pilpres 2024.
"Ya sangat mungkin (luar koalisi). Kita ingin Pak Anies ini bukan hanya sekadar satu berhenti mengusung yah, kita ingin menang. Untuk menang itu tadi faktornya bisa jadi yang punya elektoral mungkin bukan orang partai, sangat-sangat terbuka," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu di DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023).
Namun, Syaikhu menekankan PKS menghormati piagam koalisi yang disepakati bersama Partai NasDem dan Demokrat. Masing-masing partai mempunyai porsi untuk mengajukan nama bakal cawapres.
"Kita sudah dalam piagam koalisi menyepakati bahwa urusan cawapres akan ditentukan oleh capres ya, tentu kami juga diberikan kesempatan untuk mengusulkan," ujar Syaikhu.
Syaikhu mengatakan bagi PKS, cawapres bukan hanya sekadar simbolis. Namun, sosok itu harus menjadi faktor untuk penguat suara untuk kemenangan Anies.
"Oleh karena itu siapa nanti yang layak mendampingi beliau, saya kira itu salah satu akan diuji melalui survei dan sebagainya. Sehingga, mematangkan bahwa capres yang bersanding dengan Anies adalah betul-betul membawa efek elektoral yang besar," jelas Syaikhu.
Diketahui, sudah ada lima kandidat cawapres pendamping Anies yang diusulkan KPP untuk Pilpres 2024. Lima kandidat cawapres yang ditawarkan kepada Anies merupakan tokoh-tokoh yang diusulkan oleh semua partai koalisi, yaitu PKS, NasDem, dan Demokrat.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Muhammad Sohibul Iman menjelaskan usulan tersebut berasal dari pendalaman Tim Delapan dengan mendengarkan saran dan masukan dari tokoh-tokoh.