122 Mahasiswa Sumatra di Malang Dapat Bantuan dan Pembebasan UKT

Sejumlah mahasiswa asal Sumatera menerima bantuan kebutuhan sehari-hari, sekaligus dukungan pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT)/Pemkot Malang

122 Mahasiswa Sumatra di Malang Dapat Bantuan dan Pembebasan UKT

Daviq Umar Al Faruq • 22 December 2025 07:50

Malang: Sebanyak 122 mahasiswa terdampak bencana di Sumatra menerima bantuan paket kebutuhan sehari-hari serta dukungan pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di sela Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2025 di halaman Balai Kota Malang pada Jumat, 19 Desember 2025.

Bantuan untuk mahasiswa tersebut merupakan hasil sinergi beberapa pihak. Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang bersama Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Malang menyalurkan bantuan kebutuhan harian. Dari sektor pendidikan, Universitas Merdeka (Unmer) Malang memberikan keringanan berupa pembebasan UKT bagi mahasiswa yang keluarganya terdampak bencana.

Selain fokus pada mahasiswa, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang juga menyalurkan bantuan uang tunai langsung untuk korban yang berada di wilayah bencana.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan, rangkaian bantuan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Malang dalam merespons bencana kemanusiaan. Komitmen tersebut mencakup bantuan untuk warga di lokasi bencana maupun keluarga yang terdampak secara tidak langsung di daerah lain.
 


“Kita akan terus menggalang bantuan untuk saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah. Selain sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, apa yang kita lakukan ini juga menunjukkan hadirnya pemerintah ketika warga membutuhkan,” jelas Wahyu Hidayat, Senin, 22 Desember 2025.

Ia mengungkapkan, sebelumnya Pemkot Malang telah mengirimkan bantuan sebanyak 30 truk yang dihimpun dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Malang.


Sisa lumpur dan kayu yang dibawa saat banjir bandang di Aceh. (Metrotvnews.com/Fajri F)

Menurut Wali Kota, perhatian khusus kepada mahasiswa asal Sumatra menjadi penting karena mereka turut merasakan dampak psikologis dan ekonomi akibat musibah yang menimpa keluarga di daerah asal.

“Kami berharap seluruh elemen masyarakat semakin menumbuhkan kepedulian, dan semoga bencana yang terjadi segera berakhir,” pungkasnya.

Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra pada akhir November 2025 menyebabkan dampak yang sangat besar. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ratusan ribu warga harus mengungsi dan ribuan rumah serta infrastruktur publik mengalami kerusakan. Respons cepat dari berbagai daerah, termasuk Kota Malang, diharapkan dapat meringankan beban korban dan mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)