Ilustrasi. Medcom
Achmad Zulfikar Fazli • 7 December 2025 22:56
Jakarta: Terdakwa perkara rasuah minyak mentah, Yoki Firnandi, disebut membawa keuntungan berlipat saat memimpin anak perusahaan pelat merah di bidang perminyakan, yakni PT PIS. Hal ini terungkap dalam persidangan terkait dugaan korupsi minyak mentah.
Salah satu penasihat hukum menanyakan sumbangsih Yoki kepada saksi. Dalam sidang tersebut ada tujuh saksi yang dihadirkan, yakni Ario Wicaksono selaku Direktur PT Jenggan Maritim Nusantara, Aditya Redho Ichsanoputra dari bank milik BUMN, Brilian Perdana selaku Director of Crude and Petroleum Tanker PIS dan Retno Wulandari selaku VP Procurement & Asset Management PIS.
Berikutnya ada Surya Tri Harto selaku Direktur PIS, Aga Aulia Rahman selaku Assistant Manager Crude Oil Import Logistic Ops, dan Aditya Setiawan selaku VP Tonnage Management & Service PIS.
Dijelaskan pada 2024 pendapatan PIS melesat menjadi USD3,55 miliar atau setara Rp58,57 triliun (kurs USD1 = Rp16.500) Adapun laba menembus USD558 juta atau setara dengan Rp9,2 triliun.
"Sebetulnya informasi detail bisa diperoleh di website PIS Pak, terbuka untuk umum dan bisa dibaca di sana, jadi ada pertumbuhan yang positif (ketika Yoki Firnandi menjabat sebagai Direktur Utama)," ujar salah seorang saksi, Jakarta, dikutip Minggu, 7 Desember 2025.
Berdasarkan informasi dari situs PIS, Yoki Firnandi resmi menjabat Dirut sejak September 2022. Sebelum Yoki menjabat, pendapatan bersih PIS hanya USD1,73 miliar di periode 2021. Laba bersih PIS saat itu hanya USD126,2 juta.
Awal menjabat, pendapatan bersih PIS langsung meningkat jadi USD2,83 miliar pada 2022, lalu USD3,33 miliar pada 2023, dan naik menjadi USD3,48 miliar pada 2024. Secara total, pendapatan PIS dari 2021 hingga 2024 telah meningkat jadi 101%.
Peningkatan pendapatan yang agresif serta pengendalian pada sisi beban membuat laba bersih PIS melonjak lebih tajam. Laba pada 2022 sebesar USD205 juta, naik 60,7% secara year on year. Setahun kemudian, laba melonjak 60,9% menjadi USD330 juta. Pada 2024, laba naik lagi 69% dan mencapai sekitar USD558,6 juta atau setara Rp9,1 triliun. Secara total, laba PIS naik menjadi 4 kali lipat dalam kurun waktu 2021 hingga 2024.
Pertumbuhan ini terjadi di tengah beban operasional pengangkutan migas nasional yang semakin kompleks. Dalam persidangan, saksi dari fungsi logistik menyebut bahwa keamanan pasokan bergantung pada kecepatan PIS menyediakan kapal.
“Kalau suplai migas terganggu dari Afrika Barat sampai masuk ke kilang, akibatnya depot kritis dan distribusi ke masyarakat ikut terganggu,” ujar saksi Aga Aulia Rahman yang menjabat sebagai Assistant Manager Crude Oil Import Logistic Operational PT KPI.
Catatan kinerja menunjukkan bahwa pada masa kepemimpinan Yoki Firnandi, PIS mengalami pertumbuhan keuntungan yang tajam dan penguatan modal yang signifikan.
Yoki bersama-sama dengan sejumlah Direksi dan pejabat Sub Holding perusahaan pelat merah didakwa telah merugikan keuangan negara dalam perkara korupsi tata kelola
minyak mentah dan produk kilang. Namun dalam dakwaan yang sudah dibacakan tidak terdapat pasal yang menyatakan perbuatan memperkaya diri sendiri atau memperoleh keuntungan pribadi.