35 Titik Pengungsian Tampung Korban Banjir Aceh Utara

Prajurit TNI mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Aceh Utara, Kamis, 27 November 2025. ANTARA/HO-Korem Lilawangsa

35 Titik Pengungsian Tampung Korban Banjir Aceh Utara

Silvana Febiari • 28 November 2025 08:07

Banda Aceh: Banjir akibat tingginya curah hujan dan meluapnya Sungai/Krueng Pase, Krueng Keureuto, Krueng Peutou, Krueng Pirak, Krueng Ajo, Krueng Sawang, Krueng Jambo Aye, dan Krueng Nisam di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, memaksa warga mengungsi. Para korban tersebar di 35 titik pengungsian.

"Data sementara ada 35 titik pengungsian dan hampir seluruh Kabupaten Aceh Utara lumpuh total akibat bencana banjir," kata Juru Bicara Pemerintah Aceh Utara Muntasir Ramli, dikutip dari Antara, Jumat, 28 November 2025.

Ia menjelaskan banjir yang melanda kabupaten itu mengakibatkan kerusakan infrastruktur, lahan pertanian, tambak, dan perkebunan. Banjir juga merendam pemukiman penduduk dan diperparah hilangnya jaringan internet (blackout/padam) yang menyebabkan tersendat proses evakuasi dan distribusi logistik ke lokasi pengungsian.
 


Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara per pukul 10.30 WIB, Rabu, 26 November 2025, sebanyak 19 kecamatan terendam banjir. 

Kecamatan terdampak antara lain Tanah Jambo Aye (22 gampong/desa), Seuneddon (20), Baktiya (40), Muara Batu (10), Langkahan (8), Syamtalira Aron (14), Samudeta (7), Baktiya Barat (6), Lapang (11), Dewantara (16) Matangkuli (4), Bandar Baro (1), Lhoksukon (28), Pirak Timu (19), Sawang (5), Nibong (10), Tanah Luas (1) Murah Mulia (9), dan Kuta Makmur (7)

Jumlah korban terdampak banjir mencapai 46.830 jiwa atau 17.742 kepala keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, 44.350 jiwa atau 14.713 KK telah mengungsi dan tersebar di 35 lokasi.

Ia memerinci bahwa korban banjir yang mengungsi terdiri dari berbagai kelompok rentan, termasuk 64 ibu hamil, 490 balita, 526 lansia, dan 12 penyandang disabilitas. Kelompok-kelompok ini mendapatkan perhatian khusus selama proses evakuasi.


Tim gabungan mengevakuasi dua jenazah korban banjir bandang di Desa Nibong, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara. Foto: Istimewa

Kerusakan akibat banjir meliputi 13 rumah rusak berat, 67 rumah rusak sedang, dan 50 rumah rusak ringan. Selain itu, banjir juga merendam 699 hektare sawah dan 571 hektare tambak, merusak sembilan lokasi tanggul sungai, serta memutus satu jembatan di Krueng Sawang.

Kebutuhan mereka saat ini meliputi bantuan evakuasi dan penyelamatan, makanan pokok, serta logistik darurat. Alat berat juga diperlukan untuk proses normalisasi wilayah terdampak.

Pemerintah Aceh Utara meningkatkan status siaga bencana menjadi tanggap darurat bencana banjir, melalui surat Nomor 360/851/2025 ditandatangani Bupati Aceh Utara Ismail A Jalil yang berlaku 14 hari. Status tanggap darurat ini terhitung 25 November hingga 8 Desember 2025.

Ia mengatakan Bupati Aceh Utara Ismail A Jalil telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara untuk terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan warga yang terjebak banjir. Sebab, peralatan dan personel tim SAR yang terbatas

Selain itu, kepala OPD Pemkab Aceh Utara siaga untuk memudahkan koordinasi terkait penanganan banjir yang semakin meluas akibat intensitas curah hujan tinggi dan jebol sejumlah tanggul sungai. Sedangkan kepala puskesmas siaga dan menginstruksikan tenaga kesehatan memberikan pelayan kesehatan kepada para pengungsi, terutama ibu hamil, balita, anak-anak, lansia, dan disabilitas

Ia meminta Kepala Dinas PUPR segera menggerakkan peralatan untuk melakukan normalisasi di lokasi-lokasi yang tersumbat. Upaya ini dilakukan agar genangan banjir dapat segera diatasi.

"Para camat agar tetap berada di tempat dan menghimpun informasi di lapangan untuk segera disampaikan kepada pimpinan dan kepala Dinas Sosial untuk segera menyalurkan bantuan masa panik ke tempat-tempat pengungsian," katanya.

Pihaknya juga mengimbau warga yang berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) agar tetap siaga dan waspada. Hal ini mengingat debit air sungai semakin tinggi akibat curah hujan tinggi dan kondisi sungai yang dangkal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)