Ilustrasi--Petugas Dispangtan Solo periksa kesehatan hewan kurban menjelang Iduladha. Medcom.id/ Triawati
Triawati Prihatsari • 6 July 2023 16:58
Wonogiri: Pemerintah Kabupaten Wonogiri memperketat pengawasan hewan ternak di pasar-pasar sebagai upaya mencegah masuknya penyakit antraks.
"Kami fokus pada titik sentral di pasar (hewan). Kalau nyetop (menghentikan) di jalan tidak memungkinkan karena mereka lebih menguasai medannya, jadi tidak efektif," ujar Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, di Wonogiri, Kamis, 6 Juli 2023.
Wilayah Kabupaten Wonogiri dekat dengan Kabupaten Gunung Kidul yang sudah terjadi kasus penularan antraks. Untuk itu, Joko memilih fokus pengawasan hewan ternak dibandingkan jalur masuk wilayah. Terlebih, Pemkab Wonogiri terbatas pada jumlah petugas pengawasan.
"Kalau pengawasan pintu masuk, banyak sekali. Sedangkan tenaga kita terbatas. Jika kita di jalur utama mereka (pedagang sapi), mereka punya naluri ekonomi sendiri. Artinya bisa masuk dari jalan mana saja," imbuhnya.
Dengan fokus pengawasan di pasar hewan, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi terkait bahaya antraks. Termasuk jika mendapati ada hewan ternak yang memiliki suhu tubuh tinggi, akan diminta untuk keluar.
"Kita melakukan edukasi kepada pedagang dan calon pembeli agar mempunyai satu pemahaman yang sama. Kemudian jika nantinya ada sapi yang terindikasi lewat pemeriksaan suhu akan diminta putar balik," ungkapnya.
Di sisi lain, ia mengakui dua tahun terakhir pihaknya pernah mencatat ada warganya yang menderita antraks. Setelah ditelusuri, ternyata warga tersebut tidak memiliki sapi dan lebih banyak beraktivitas di wilayah Gunung Kidul DIY.
"Kita pernah ada di Kecamatan Eromoko. Tapi setelah dilakukan screening datangnya dari Gunung Kidul. Iya (tahun lalu) ada warga kami indikasi antraks karena bintik bintik hitam itu setelah kita telusuri, ternyata yang bersangkutan tidak punya sapi tapi aktivitasnya di Gunung Kidul," terangnya.