Anggota BKSAP DPR RI Kamrussamad. FOTO: DPR
Angga Bratadharma • 10 August 2023 09:58
Jakarta: Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Kamrussamad menilai pemberian dana sebesar USD250 juta dari Norwegia ke Pemerintah Indonesia menjadi bukti nyata komitmen Norwegia untuk menciptakan transisi energi di Indonesia. Diharapkan hal tersebut memberi kontribusi terhadap terwujudnya ketahanan energi.
"Posisi Indonesia sebagai Presiden AIPA (ASEAN Inter-parliamentary assembly) dalam sidang umum ke-44 mendorong kerja sama regional ASEAN dengan Norwegia dalam beberapa aspek. Pertama soal transisi energi, yakni tidak lain menciptakan iklim dan kondisi udara yang lebih baik di kawasan ASEAN," ungkap Kamrussamad, dalam keterangannya, Kamis, 10 Agustus 2023.
Dilanjutkanya, pemberian dana untuk transisi energi di Indonesia itu sebagai sebuah bukti komitmen Norwegia dalam rangka mendorong terciptanya transisi energi di Indonesia. Oleh karenanya, Indonesia melalui AIPA harus mampu melanjutkan, dan meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin dengan baik tersebut.
Sehingga kehidupan di kawasan ASEAN menjadi lebih baik lagi, yang kemudian aksn semakin meningkat pembangunan ekonomi kawasan tersebut. Hingga akhirnya, tercipta pengentasan kemiskinan di kawasan tersebut.
Tidak hanya itu, Anggota Komisi XI DPR RI ini juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus mendorong perdamaian di ASEAN. Menurutnya, ASEAN merupakan sebuah komunitas yang harus terus menjadi sebuah kekuatan untuk mencapai perdamaian di seluruh dunia.
"Kami juga mendorong upaya prosperity, isu-isu kesejahteraan dalam mengatasi kemiskinan di setiap negara. Tidak hanya itu, dalam kesempatan itu juga terungkap kemungkinan kerja sama AIPA, seperti di sektor perikanan dan budaya. Satu sama lain kita bisa saling mengadopsi, sehingga bisa menciptakan kekuatan ekonomi baru di regional ASEAN," ujar dia.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Indonesia dan Norwegia telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung pengurangan emisi dari Forestry and Other Land Use (FOLU). Kerja sama tersebut ditujukan guna mendukung upaya Indonesia menurunkan emisi dari sektor kehutanan.