Ilustrasi. FOTO: dok MI
Angga Bratadharma • 26 July 2023 14:07
Jakarta: Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin meminta pemerintah agar segera melakukan upaya untuk mengatasi kelangkaan tabung elpiji tiga kg atau gas melon yang belakangan terjadi di sejumlah daerah. Dalam hal ini, pemerintah harus memetakan wilayah yang saat ini mengalami kelangkaan elpiji tiga kg.
"Maupun faktor-faktor penyebab terjadinya kelangkaan tersebut. Sehingga ada upaya untuk mendistribusikan elpiji tiga kg tambahan ke tiap wilayah tersebut. Tentu bekerja sama dengan pemda setempat," ungkap Mukhtarudin, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 26 Juli 2023.
Selain itu, dirinya mendorong PT Pertamina memastikan distribusi gas elpiji tiga kg sesuai dengan jumlah dan harga yang telah ditetapkan. Pasalnya, gas elpiji tiga kg ini merupakan produk subsidi atau Public Service Obligation (PSO). Oleh karenanya, distribusi yang dilakukan juga sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah.
Meski demikian, ia tak memungkiri pola distribusi gas melon yang terbuka seperti sekarang ini memungkinkan terjadinya kasus salah sasaran, atau tidak tepat sasaran. Hal itu terutama pada tingkat end user. Misalnya mereka yang tidak berhak, justru turut membeli gas melon. Bahkan tidak sedikit di lapangan, orang kaya membeli elpiji tiga kg dengan menggunakan mobil.
Padahal sudah jelas, gas melon hanya diperuntukkan bagi orang miskin dan usaha mikro. Tapi kenyataannya, banyak juga orang mampu dan restoran besar yang menggunakan gas melon.
"Nah, kondisi tidak tepat sasaran ini yang sering menjadikan gas melon langka. Jatah yang seharusnya dipakai orang miskin justru dibeli orang kaya. Orang kaya bisa membeli sekaligus 2-3 tabung, tapi orang miskin tidak bisa," tukasnya.