Program Cek Kesehatan Gratis Sasar 12,5 Juta Siswa Binaan Kemenag

Menteri Agama Nasaruddin Umar meninjau pelaksanaan cek kesehatan gratis di Ponpes Asshidiqiyah, Jakarta Barat. Foto: Kemenag.

Program Cek Kesehatan Gratis Sasar 12,5 Juta Siswa Binaan Kemenag

Arga Sumantri • 4 August 2025 17:34

Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) siap mendukung Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto berupa cek kesehatan gratis (CKG) bagi anak usia sekolah. Program ini mulai dilaksanakan serentak Senin, 4 Agustus 2025, di berbagai lembaga pendidikan agama dan keagamaan lintas agama di seluruh Indonesia.

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan program CKG ini bagian dari ikhtiar bersama untuk menyiapkan generasi muda yang sehat secara jasmani dan rohani. 

"Ini sejalan dengan nilai-nilai inti setiap agama yang menekankan pentingnya kesehatan sebagai bagian dari ibadah dan keberlangsungan hidup," ujar Nasaruddin usai meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis di Pondok Pesantren Asshidiqiyah, Jakarta Barat, Senin, 4 Agustus 2025.

Ia mengungkapkan tubuh yang sehat juga menjadi sarana agar setiap manusia dapat beraktivitas dan beribadah dengan optimal. Kesehatan dan kebugaran ini sangat penting untuk menjadi hamba yang taat dan menjadi khalifah.

"Tidak mungkin kita bisa menjadi hamba yang taat kalau sakit-sakitan. Dan tidak mungkin kita menjadi khalifah yang sukses kalau penyakitan," ungkap Nasaruddin.
 

Baca juga: Menag Ingatkan Arti Merdeka dalam Perspektif Spiritual

Nasaruddin menyatakan pelaksanaan CKG akan menyasar madrasah, pesantren, satuan pendidikan keagamaan Kristen, Katolik, Hindu (Widyalaya), dan Buddha (Dhammasekha). Langkah ini memperkuat komitmen dan dukungan Kementerian Agama dalam memberikan pelayanan inklusif lintas iman.

Hingga hari ini, tercatat ada 12.548.995 peserta didik binaan Kemenag berpotensi mendapatkan layanan kesehatan gratis. Meliputi 9.179.847 siswa Madrasah (MI, MTs, MA); 3.339.536 santri pondok pesantren; 18.090 siswa pendidikan Kristen; 7.032 siswa pendidikan Katolik; 3.421 siswa pendidikan Hindu (Widyalaya); 1.069 siswa pendidikan Buddha.

"Pelaksanaan CKG menjadi langkah strategis dalam menanamkan budaya hidup sehat sejak dini di semua lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia. Saya ingin lembaga pendidikan agama dan keagamaan menjadi contoh terdepan dalam pelaksanaan program ini," ungkap Nasaruddin.

Dukung Visi Indonesia Emas 2045

Ia menegaskan bahwa pelaksanaan CKG akan menjadi momentum penting dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045. Khususnya, dalam mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

"Jadi saya ingatkan tadi, dari peserta didik Kementerian Agama sebanyak 12,5 juta tadi itu. Maka CKG di lembaga pendidikan agama dan keagamaan menjadi krusial dan mendukung visi Indonesia 2045," tutur Nasaruddin.

Nasaruddin juga meminta seluruh lembaga pendidikan agama dan keagaman untuk mendukung program ini. Tidak hanya menyiapkan ruang kelas dan aula sebagai tempat pemeriksaan, tetapi juga menyediakan alat ukur tinggi badan, timbangan, dan lembar pemeriksaan penglihatan. 

"Guru dan tenaga kependidikan juga kami minta terlibat dalam proses pendampingan teknis," terang Nasaruddin.
 
Baca juga: Perdana Dimulai, 16 Juta Siswa Sudah Diperiksa Cek Kesehatan Gratis di Sekolah

Ia meminta Kepala Kanwil dan Kepala Kankemenag di seluruh Indonesia untuk mengawal program CKG tersebut. Sekolah yang tidak memberikan perhatian penuh akan mendapat perhatian khusus.

"Jadi sekaligus ini kami mengimbau kepada seluruh Kepala Kanwil se-Indonesia kalau nanti saya tahu ada di antara sekolah yang tidak mendapatkan pemeriksaan, nanti akan saya panggil para Kepala Kanwil dan Kankemenag-nya," tegas Nasaruddin.

Kemenag juga akan melakukan sosialisasi secara intensif kepada orang tua dan peserta didik, mendorong aktivasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan pemanfaatan aplikasi Satu Sehat Mobile. Dengan begitu, hasil pemeriksaan bisa langsung diakses secara digital dan berkelanjutan.

Nasaruddin berharap program CKG tidak berhenti sebagai kegiatan sesaat, melainkan menjadi bagian dari gerakan nasional membangun kesadaran kesehatan yang berakar pada nilai-nilai keagamaan.

"Dengan menjangkau anak-anak dari berbagai agama dan latar belakang, program ini menjadi simbol nyata bahwa membangun masa depan bangsa harus dimulai dari kerja bersama lintas iman, lintas institusi, dan lintas generasi," ujar Nasaruddin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)