Tunjukkan Data Ekonomi Melambat, Trump Pecat Kepala Badan Statistika AS

Presiden AS Donald Trump. 8 Mei 2025. EFE/EPA/BONNIE CASH / POOL

Tunjukkan Data Ekonomi Melambat, Trump Pecat Kepala Badan Statistika AS

Riza Aslam Khaeron • 2 August 2025 11:15

Washington DC: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Komisaris Statistik Tenaga Kerja Erika McEntarfer pada Jumat, 1 Agustus 2025, hanya beberapa jam setelah data resmi menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat tajam selama musim panas.

Dalam unggahan di Truth Social, Trump menuduh McEntarfer memalsukan data pekerjaan untuk mendiskreditkan pemerintahannya. Ia menyebut laporan ketenagakerjaan terbaru sebagai "REKAYASA" dan menyalahkan pejabat era Biden itu atas menurunnya kepercayaan publik terhadap kondisi ekonomi.

"Kita butuh data pekerjaan yang akurat. Saya telah menginstruksikan agar pejabat ini dipecat SEGERA dan digantikan dengan orang yang lebih kompeten," tulis Trump.

Namun hingga kini, Trump tidak memberikan bukti atas klaimnya. Data yang dirilis Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) AS menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja AS tidak hanya melambat pada Juli, tetapi juga estimasi untuk Mei dan Juni direvisi turun secara signifikan. Laporan itu menimbulkan pertanyaan tentang ketahanan pasar tenaga kerja sejak Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Erika McEntarfer adalah ekonom senior yang dihormati dan telah lama bekerja di pemerintahan federal, termasuk di Biro Sensus AS di bawah Presiden George W. Bush, Barack Obama, dan Joe Biden.

Sebelum dikonfirmasi sebagai komisaris BLS pada Januari 2024, ia didukung oleh empat mantan komisaris dan sejumlah asosiasi statistik serta ekonom ternama. Ia disahkan oleh Senat AS dengan suara 86 mendukung dan delapan menolak.
 

Baca Juga:
Trump Kirim Sinyal Keras ke Rusia Lewat Pengerahan Dua Kapal Selam Nuklir


(Presiden AS Donald Trump. Foto: Anadolu)
Pemberhentiannya langsung menuai kritik tajam. Lily Roberts dari Center for American Progress menyebut pemecatan itu sebagai upaya Trump untuk menyalahkan pihak lain atas kegagalan kebijakannya.

"Memecat pembawa pesan karena tidak suka datanya adalah resep untuk bencana. Hal ini akan menimbulkan ketidakpastian dan merusak kepercayaan terhadap data resmi," ujar Roberts.

Paul Schroeder dari Council of Professional Associations on Federal Statistics menyebut tindakan ini sebagai kesalahan serius.

"Ini merusak integritas statistik ekonomi federal dan politisasi data yang seharusnya independen dan dapat dipercaya. Dampaknya akan terasa selama bertahun-tahun," tegasnya.

Mantan Menteri Tenaga Kerja AS Julie Su menyebut keputusan ini sebagai hal yang "memalukan namun tidak mengejutkan".

"Trump membenci fakta, jadi ia menyalahkan penyampai kebenaran. Ini adalah upaya menyedihkan untuk mengaburkan kegagalan ekonomi yang dibuat oleh dirinya sendiri," tambahnya.

Untuk sementara, Wakil Komisaris William Wiatrowski akan menjabat sebagai pelaksana tugas kepala BLS hingga pengganti resmi ditunjuk.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)