Trump mengerahkan dua kapal selam nuklir dalam menanggapi serangan verbal dari mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 2 August 2025 08:44
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat, 1 Agustus, mengumumkan bahwa dirinya telah memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir ke “wilayah yang sesuai,” di tengah meningkatnya perang kata-kata dengan mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev.
“Berdasarkan pernyataan sangat provokatif dari mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia, saya telah memerintahkan dua kapal selam nuklir untuk ditempatkan di wilayah yang sesuai, untuk berjaga-jaga jika pernyataan bodoh dan provokatif itu ternyata bukan sekadar omong kosong,” ujar Trump di platform media sosial.
“Kata-kata itu sangat penting, dan sering kali bisa mengarah pada konsekuensi yang tidak diinginkan. Saya berharap ini bukan salah satu dari kasus seperti itu,” tambah dia, dikutip dari Yeni Safak, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Medvedev sebelumnya melontarkan serangan verbal terhadap Trump pada Senin lalu, memperingatkan bahwa tekanan yang semakin besar dari Trump terhadap Kremlin terkait perang di Ukraina berisiko memicu konflik yang lebih luas, bukan hanya antara Rusia dan Ukraina, tetapi juga antara Rusia dan AS.
“50 hari atau 10… Dia seharusnya ingat dua hal: 1. Rusia bukan Israel atau bahkan Iran. 2. Setiap ultimatum baru adalah ancaman dan langkah menuju perang. Bukan hanya perang dengan Ukraina, tapi dengan negaranya sendiri. Jangan tiru jalan Sleepy Joe!” tulis Medvedev di platform X.
Dalam pernyataan terpisah di Telegram, Medvedev semakin memperkeras peringatannya dengan mengungkit sistem “Dead Hand” era Perang Dingin milik Uni Soviet, sebuah sistem otomatis yang dirancang untuk meluncurkan serangan nuklir apabila kepemimpinan negara lumpuh.
Sistem ini disebut-sebut masih aktif hingga saat ini.
Baca juga: Trump Inginkan Kesepakatan untuk Akhiri Perang Rusia di Ukraina pada 8 Agustus