Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. dok Kementerian ESDM
Achmad Zulfikar Fazli • 29 June 2025 14:18
Jakarta: Anggota Komisi VI Sartono Hutomo menilai berbagai upaya Pertamina menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan produksi nasional sebagaimana arahan pemerintah. Termasuk di dalamnya, melalui berbagai proyek yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto, seperti peningkatan produksi minyak di Blok Cepu dan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Ulu Belu.
”Sebagai BUMN strategis, Pertamina telah menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan produksi minyak nasional. Bahkan dalam upaya ketahanan energi nasional, Pertamina tidak hanya fokus pada energi fosil, tetapi juga mempersiapkan energi baru terbarukan sebagai sumber energi alternatif dan menuju energi bersih,” kata Sartono, dalam keterangannya, Minggu, 29 Juni 2025.
Menurut Sartono, upaya peningkatan produksi sebesar 30 ribu barel per hari di Blok Cepu merupakan langkah positif dalam menjaga ketahanan energi nasional. Hal ini mengingat kontribusi Blok Cepu terhadap produksi minyak nasional yang mencapai sekitar 25 persen. Dengan tambahan tersebut, kata Sartono, produksi harian dapat mendekati 180 ribu barel per hari dan menjadikannya salah satu blok paling produktif di Indonesia.
Artinya, kata Sartono, peran Pertamina dalam Blok Cepu termasuk kontribusinya dalam pengembangan teknologi serta efisiensi operasi, adalah bukti BUMN ini tidak hanya menjalankan fungsi bisnis, tetapi fungsi negara dalam menjaga kedaulatan energi.
Peran serta Pertamina dalam upaya meningkatkan produksi Blok Cepu, jelas Sartono, juga menunjukkan kinerja BUMN tersebut dan pemegang saham lain, sangat sejalan dengan visi besar Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mewujudkan swasembada energi.
“Dengan meningkatkan produksi domestik, kita tidak hanya memperkuat ketahanan energi, tetapi juga memperbaiki neraca perdagangan dan mengurangi tekanan terhadap APBN akibat subsidi impor BBM,” ucap Sartono.
Begitu pula dengan PLTP Ulu Belu. Sartono mengatakan proyek strategis ini tidak hanya memperkuat bauran energi nasional. Selain itu, menunjukkan Indonesia melalui Pertamina serius dalam mengembangkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, menurunkan emisi karbon, dan memenuhi komitmen global terhadap pengendalian perubahan iklim.
“Yang jelas, pengembangan EBT harus dilakukan secara adil, efisien, dan tidak membebani masyarakat. Komisi VI DPR RI akan terus mendorong agar roadmap transisi energi dijalankan secara komprehensif dan sesuai amanat Undang-Undang Energi Nasional,” ujar Sartono.
Baca Juga:
Pemerintah Optimistis Target 1 Juta Barel Migas per Hari Tercapai di 2029-2030 |