Wakil Kepala Angkatan Laut Rusia, Mayor Jenderal Mikhail Gudkov. Foto: (X/@visionergeo)
Fajar Nugraha • 4 July 2025 15:01
Kursk: Wakil Kepala Angkatan Laut Rusia, Mayor Jenderal Mikhail Gudkov, tewas dalam operasi militer di wilayah perbatasan Kursk pada Rabu, 2 Juli 2025, demikian diumumkan Kementerian Pertahanan Rusia, Kamis, 3 Juli 2025. Gudkov merupakan salah satu perwira senior yang baru saja dipromosikan oleh Presiden Vladimir Putin.
Mengutip dari France24, Jumat, 4 Juli 2025, Gudkov, 42 tahun, menerima penghargaan militer tertinggi dari Putin pada Februari lalu dan diangkat sebagai pemimpin tinggi Angkatan Laut Rusia pada Maret. Ia tewas saat menjalankan tugas tempur di dekat perbatasan Ukraina, kata pernyataan resmi Kementerian Pertahanan.
Meski pernyataan resmi tidak menjelaskan rinci penyebab kematian, sejumlah saluran Telegram militer Rusia dan Ukraina melaporkan Gudkov gugur akibat serangan rudal HIMARS buatan AS yang menghantam pos komando Rusia di Kursk.
Reuters belum dapat memverifikasi secara independen bagaimana Gudkov tewas maupun perannya di wilayah tersebut. Beberapa blogger militer Rusia menyebut Gudkov tengah memimpin operasi marinir di wilayah Sumy, Ukraina.
Sebagai kepala pasukan roket pantai dan artileri serta seluruh unit marinir Angkatan Laut Rusia, Gudkov menjadi salah satu perwira tertinggi yang tewas sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada 2022. Sedikitnya 10 komandan senior Rusia telah gugur atau dibunuh sejak perang dimulai.
Belum ada tanggapan resmi dari Ukraina, namun negara itu sebelumnya menuduh Gudkov dan anak buahnya melakukan kejahatan perang, klaim yang dibantah oleh Moskow.
Di Vladivostok, markas Armada Pasifik Rusia, warga terlihat meletakkan bunga di depan potret Gudkov dalam pameran foto yang menampilkan "pahlawan militer" Rusia.
Saat mengangkat Gudkov, Putin menyebut Brigade Marinir ke-155 yang dipimpinnya sebagai salah satu unit terbaik Rusia. Ia juga menugaskan Gudkov untuk meningkatkan efektivitas tempur pasukan dan mengawasi reorganisasi korps marinir.
Blogger perang "Romanov Light" menyebut Gudkov sebagai komandan efektif dan jujur yang tidak segan melaporkan kondisi sebenarnya di lapangan kepada atasan.
Sebelum promosi, Gudkov memimpin pertempuran di Ukraina termasuk di Kyiv dan Mariupol, sebelum akhirnya bertugas di wilayah Kursk, yang sempat diduduki pasukan Ukraina dalam ofensif mendadak Agustus 2024 lalu.
(Muhammad Reyhansyah)