Pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto/X
Rahmatul Fajri • 11 May 2025 17:26
Jakarta: Pengamat politik Adi Prayitno menilai pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dibutuhkan untuk memberi pesan persatuan dan soliditas. Pertemuan ini menjadi modal untuk menyelesaikan semua persoalan.
"Artinya, jika semua elite akur, mendukung total Prabowo, sangat efektif membawa Indonesia lebih maju di masa mendatang. Secara teori begitu penjelasannya. Jika semua kekuatan bangsa bersatu, mestinya semua persoalan selesai," kata Adi melalui keterangannya, Minggu, 11 Mei 2025.
Adi mengatakan pertemuan itu nantinya bisa dilihat sebagai upaya Prabowo menjaga keseimbangan politik dengan semua elite. Dia mengatakan selama ini muncul tudingan dan spekulasi, Prabowo terlihat lebih dekat dengan Presiden ke-7 Joko Widodo daripada Megawati dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Itu artinya, kalau sering ketemu Mega, sering juga ketemu SBY, secara perlahan tudingan publik, Prabowo hanya lebih dekat ke Jokowi pasti sirna," kata dia.
Adi menilai publik sensitif soal pertemuan Prabowo dengan mantan presiden. Jika berjumpa Jokowi, muncul tudingan Prabowo lebih condong ke Jokowi dan tak terlampau dekat dengan mantan presiden lainnya.
"Termasuk jika Prabowo bertemu Mega, ada tudingan hubungan Prabowo dengan Solo (Jokowi) mulai kendor dan seterusnya. Begitulah publik punya tafsir yang cukup liar karena mungkin pada realitasnya Prabowo dengan Jokowi pada saat bersamaan dekat dengan Mega dan SBY," kata dia.
Adi menilai pertemuan Prabowo dan Megawati berpotensi berujung pada kerja sama politik. Dia mengatakan kedua belah pihak telah menebar sinyal ke arah politik.
"Ini bisa jadi sinyal bahwa kedua akan memperkuat hubungan politiknya pada level yang lebih konkret. Belum ke arah sana tapi secara substantif kode keras kedua belah pihak bakal memperkuat kerja sama politik," kata dia.
Baca Juga:
Megawati Singgung Prabowo Kangen Dibuatkan Nasi Goreng |