Ilustrasi industri logistik. Foto: Medcom.id
Husen Miftahudin • 24 September 2025 10:57
Jakarta: Industri logistik Tanah Air dituntut untuk memperkuat keterampilan sumber daya manusia (SDM) dengan mempersiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi masa depan. Itu perlu dilakukan dengan fokus pada peningkatan keterampilan, keberagaman dan inklusivitas, serta digitalisasi.
Hal tersebut mengingat tantangan industri logistik yang semakin kompleks di tengah dinamika tenaga kerja serta munculnya teknologi baru yang telah mengubah profil pekerjaan, pola tenaga kerja, hingga ukuran segmen industri.
Upaya itu ditegakkan DHL Express. Sebagai contoh, dalam setahun terakhir perusahaan telah berinvestasi dan meluncurkan platform teknologi modern untuk meningkatkan kualitas serta produktivitas fungsi penjualan dan layanan pelanggan.
"Kami berkomitmen untuk memastikan setiap karyawan merasa dihargai, didengar, dan diberdayakan untuk membentuk perjalanan karier mereka sendiri," ucap Executive Vice President HR DHL Express Fadzlun Sapandi dalam siaran persnya, Rabu, 24 September 2025.
"Melalui program pengembangan yang terarah, pelatihan kepemimpinan, dan mobilitas internal, kami tidak hanya membangun karier tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan kontribusi dari beragam perspektif," sambung dia.
Baca juga: Biar Biaya Logistik Lebih Kompetitif, Efisiensi dan Digitalisasi Jadi Kunci |