Program makan bergizi gratis. MI.
Ahmad Mustaqim • 31 January 2025 11:53
Bantul: Program makan bergizi gratis (MBG) pemerintah pusat sempat diwacanakan memanfaatkan serangga sebagai salah satu menunya. Namun, olahan serangga itu disebut justru malah lebih mahal ongkosnya.
Kepala Seksi Gizi, Kesehatan Keluarga, dan Kesehatan Jiwa, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Siti Marlina mengatakan biaya membeli serangga, seperti belalang lebih mahal dibanding telur. Hal itu tak lepas dari proses pencariannya yang membutuhkan waktu dan tenaga oleh orang yang mencari.
"Lebih murah telur karena belalang ketika dibeli di Bantul lebih mahal," kata Siti di Bantul pada Jumat, 31 Januari 2025.
Ia mengakui gizi yang terkandung pada hewan serangga memang cukup tinggi dibanding telur. Namun, kata dia, tinggi gizi itu tak cukup pada satu atau dua ekor belalang.
Siti mengatakan 100 gram belalang goreng kandungan proteinnya lebih tinggi dibanding sebutir telur. Namun, ukuran 100 gram itu perlu lebih dari tiga ekor belalang.
"Kalau makan belalang dua atau tiga biji tidak ada gunanya menurut saya," kata dia.
Baca: Ramai Kabar Belalang dan Ulat Sagu Bakal Jadi Menu MBG, Ini Penjelasan Pemerintah
Selain itu, menu belalang goreng tidak familier bagi masyarakat di Bantul, seperti di wilayah Kecamatan Dlingo dan Piyungan. Situasi itu berpotensi menu yang disajikan tak bisa langsung diterima.
"Menurut saya tidak familiar makan belalang, kalau dijadikan menu utama (MBG) penerimaannya akan kurang baik,” ujarnya.
Pelaksana tugas Camat Dlingo, Marjihidayat mengatakan sebagian warganya memang ada yang mencari serangga di ladang maupun hutan. Serangga hasil tangkapan itu ada yang dikonsumsi pribadi dan ada pula yang dijual.
Namun, lanjutnya, menu olahan serangga belum bisa diterima masyarakat secara mayoritas. Ia mengatakan olahan serangga biasa dikonsumsi orang dewasa.
"Anak-anak ada yang mau (mengonsumsi serangga), tapi ada juga yang tidak," kata dia.