13,6 Juta Orang Telah Menerima BSU, Terbanyak di Pulau Jawa

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer mengecek penyaluran BSU di Kantor Pos Kota Tangerang.

13,6 Juta Orang Telah Menerima BSU, Terbanyak di Pulau Jawa

Hendrik Simorangkir • 16 July 2025 11:28

Tangerang: Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menyalurkan program bantuan subsidi upah (BSU) kepada 13,6 juta orang atau 83 persen penerima yang ditetapkan. Penerima terbanyak di Pulau Jawa.

"Dari 15 juta sudah 83 persen, artinya sekitar 13,6 juta orang telah menerima dengan prioritas terbanyak berada di wilayah Jawa, karena populasi paling banyak. Akhir Juli memang target kita selesai penyalurannya," ujar Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer di Kantor Pos di wilayah Kota Tangerang, Rabu, 16 Juli 2025.

Kehadiran pria yang akrab disapa Noel di Kantor Pos di wilayah Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, itu untuk mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Wapres dijadwalkan mengecek penyaluran BSU di Kota Tangerang.

"Tadi Pak Wakil Presiden bukan hanya melihat penyaluran saja, tapi juga tanya banyak hal terkait dipotong atau tidak, benar enggak dalamnya duit gitu, jangan-jangan cuma kertas doang, manfaatnya buat apa, karena untuk meningkatkan daya beli," jelas Noel. 

Baca: Ini 4 Penyebab BSU 2025 Belum Cair Meski Sudah Lolos Verifikasi

 


Menurut Noel, setiap penerima BSU memiliki kriteria dengan berdasarkan syarat yang telah ditentukan. Noel memastikan tidak sembarang orang bisa menjadi penerima BSU.

"Kalau mereka memiliki kriteria yang menjadi ketentuan yang kita syaratkan, ya enggak terlalu sulit. Kita tadi juga tanya ke mereka yang mendapatkan BSU tidak terlalu sulit proses pencairannya. Anggarannya sekitar Rp8 triliun termasuk ongkos pengiriman kantor pos, karena syarat utama terdaftar sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan aktif April 2025," ungkap Noel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)