Matsama 2025 Resmi Dibuka, Menag Optimistis Madrasah Cetak Pemimpin Bangsa Masa Depan

Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Dok. Kemenag

Matsama 2025 Resmi Dibuka, Menag Optimistis Madrasah Cetak Pemimpin Bangsa Masa Depan

Achmad Zulfikar Fazli • 15 July 2025 10:49

Jakarta: Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) 2025 resmi dimulai. Menteri Agama, Nasaruddin Umar, membuka langsung kegiatan tersebut di MAN 4 Jakarta, Senin, 14 Juli 2025. 

Menag memberikan semangat dan arahan kepada para siswa madrasah di seluruh Indonesia yang mengikuti kegiatan ini secara daring dan luring. Dalam arahannya, Menag menegaskan madrasah memiliki peran strategis dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan akhlak yang kuat.

"Madrasah mencetak anak-anak yang salih dan cerdas. Bukan hanya untuk dunia, tapi juga untuk akhirat. Dari madrasah akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan bangsa," tegas Menag di hadapan ribuan siswa baru madrasah dari tingkat RA hingga MA.

Menag Nasaruddin mengisahkan tentang Syekh Abdul Qadir Jailani, seorang ulama besar yang sejak kecil dididik untuk jujur dalam segala situasi. Kisah itu menjadi simbol pentingnya akhlak dan integritas sejak dini yang hanya bisa tumbuh jika anak-anak mendapat pendidikan agama secara mendalam seperti yang diajarkan di madrasah.

"Jadilah anak yang jujur. Nasihat paling sederhana dari seorang ibu bisa menyelamatkan dunia. Anak-anak madrasah hari ini adalah pejuang kejujuran masa depan," tutur dia.

Menag menuturkan tiga anaknya adalah alumni MAN 4 Jakarta, dan seluruhnya berhasil menempuh pendidikan tinggi hingga menjadi dokter. Anaknya melanjutkan studi di dalam dan luar negeri.

"Ini bukti madrasah adalah tempat terbaik untuk menyiapkan masa depan. Jangan ragu menjadi bagian dari madrasah. Anak-anak hebat akan lahir dari sini," ujar Menag.
 

Baca Juga: 

Menag Bongkar Rahasia Sukses Haji 2025 dengan Formula 5BPH


Tak hanya siswa, guru-guru menjadi perhatian utama. Menag menegaskan guru madrasah adalah mursyid atau pembimbing spiritual, bukan sekadar pengajar. Oleh karena itu, dia mendorong semua madrasah untuk mengembangkan program upgrading guru dalam metodologi maupun penguatan ruhiyah (spiritualitas).

"Guru itu seperti gergaji. Jika tak diasah, ia akan tumpul. Maka guru harus terus belajar, terus diasah, baik intelektual maupun batinnya," ujar dia.

Acara pembukaan ditutup dengan pembacaan Surah Al-Fatihah sebagai simbol dimulainya proses pembelajaran madrasah tahun ajaran 2025/2026. "Pendidikan di madrasah bukan hanya diawali dengan belajar, tapi dengan penyucian jiwa. Tazkiyah dulu, baru ta’lim,” ujar Menag.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan tema MATSAMA tahun ini adalah “Cinta Madrasah, Cinta Indonesia”. Tema ini, kata dia, menjadi panggilan moral untuk menjadikan madrasah sebagai ruang tumbuhnya cinta ilmu, cinta Tanah Air, dan cinta kepada Tuhan.

"Madrasah bukan sekadar tempat belajar, tetapi ruang pembinaan akhlak, spiritualitas, dan nasionalisme. Di madrasah, anak-anak tidak hanya belajar menjadi pintar, tapi juga menjadi arif," jelas dia.

Dia menambahkan madrasah harus mengembangkan iklim pembelajaran yang membangkitkan semangat batin siswa. “Madrasah mencetak siswa yang bukan hanya tahu, tetapi juga menghayati. Maka pendidikan spiritual seperti salat dhuha, tadarus pagi, harus menjadi budaya harian madrasah,” kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)