Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 12 October 2025 14:42
Gaza: Hamas berkomitmen membebaskan seluruh 48 sandera Israel yang masih ditahan di Gaza pada Senin pagi besok, menurut keterangan beberapa petinggi kelompok pejuang Palestina tersebut. Sejumlah pejabat Israel juga mengonfirmasi hal serupa.
Mengutip dari Outlook India, Minggu, 12 Oktober 2025, pembebasan sandera yang akan ditukar dengan tahanan Palestina ini akan terjadi hanya beberapa jam sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggelar KTT perdamaian Gaza di Mesir.
Pengumuman ini, yang terkait dengan kesepakatan gencatan senjata baru, menandai terobosan besar pertama dalam konflik dua tahun yang berawal dari serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Kesepakatan tersebut, yang dinegosiasikan di bawah mediasi intensif Amerika Serikat dan diumumkan pada Kamis lalu, mengharuskan Hamas menyerahkan para sandera, 20 di antaranya diyakini masih hidup, dalam waktu 72 jam, yakni pada Senin besok.
Keluarga para sandera yang berkumpul di Lapangan Sandera Tel Aviv menyambut kabar itu dengan sorak-sorai dan meneriakkan “Terima kasih, Trump!” ketika utusan khusus AS Steve Witkoff menyatakan bahwa para sandera “akan segera pulang,” sambil memberi kredit kepada Trump atas keberhasilan kesepakatan tersebut.
Putri Trump, Ivanka, dan menantunya, Jared Kushner, juga hadir di tengah kerumunan, di mana sejumlah spanduk menyerukan agar Trump dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dampak langsung dari gencatan senjata itu sudah terasa di Gaza. Pasukan Israel mulai menarik diri dari wilayah utara, memungkinkan sekitar 500.000 warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka yang hancur dalam suasana duka sekaligus lega.
Seorang pengacara Gaza, Mosa Aldous, menggambarkan bagaimana dirinya mencari barang-barang di antara puing-puing di Kota Gaza, sementara konvoi bantuan, sekitar 500 truk di hari Kamis, mulai mengalir untuk meredakan krisis kemanusiaan yang telah membuat seperempat penduduk Gaza berada di ambang kelaparan, menurut laporan PBB.
Baca juga: Pastikan Kepatuhan Israel, Utusan Khusus Trump Kunjungi Gaza