30 Santri Al Khoziny yang Selamat Dapat Pendampingan Trauma

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Metrotvnews.com/ Amaludin

30 Santri Al Khoziny yang Selamat Dapat Pendampingan Trauma

Amaluddin • 9 October 2025 19:20

Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan program pendampingan trauma bagi para santri asal Surabaya, yang selamat dari tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Sedikitnya 30 santri korban selamat dari peristiwa tersebut tercatat sebagai warga Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan Pemkot akan mengerahkan tenaga psikolog, pekerja sosial, serta relawan untuk melakukan pendampingan psikis (trauma healing) terhadap para santri yang selamat.

"Kami akan memberikan pendampingan psikis kepada anak-anak yang selamat, karena pasti ada rasa takut dan tekanan batin setelah kejadian itu. Mereka perlu dikuatkan agar bisa kembali beraktivitas dengan tenang,” kata Eri, Kamis, 9 Oktober 2025.
 

Baca: Polda Jatim Akan 'Korek' 17 Saksi Terkait Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny
 
Eri menjelaskan pendampingan trauma ini merupakan bagian dari bentuk kehadiran pemerintah di tengah duka masyarakat, bukan hanya dalam bentuk bantuan materi, tetapi juga dukungan moral dan psikologis. Menurutnya, peristiwa memilukan itu bisa meninggalkan dampak emosional mendalam, terutama bagi anak-anak yang kehilangan teman dan guru dalam musibah tersebut.

"Kita semua berduka, tapi bagi anak-anak yang selamat, dukungan batin jauh lebih penting. Pemerintah harus hadir untuk memastikan mereka tidak kehilangan semangat dan bisa menatap masa depan kembali,” jelas Eri.

Berdasarkan data yang diterima Pemkot, lebih dari 30 korban selamat dari reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny merupakan warga Surabaya. Seluruhnya akan mendapat pendampingan trauma secara bertahap melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, dengan melibatkan psikolog anak dan tenaga konselor.

Dalam rangkaian agenda takziah hari ini, Eri mendatangi empat rumah duka korban meninggal asal Surabaya, yaitu Daul Milal (warga Sidokapasan), Reza Akbar (warga Semut Kalimir), Ahmad Rijalul Haq (warga Kebalen Kulon), dan Agus Ubaidillah (warga Gresik Gadukan).

Di salah satu rumah duka, Eri sempat bertemu dengan kerabat korban meninggal yang juga merupakan santri Ponpes Al Khoziny namun berhasil selamat dari reruntuhan. Ia mengaku terharu mendengar langsung kesaksian mereka tentang detik-detik musala ambruk.

"Saya mendengar sendiri cerita mereka. Anak-anak ini luar biasa kuat, tapi tetap perlu pendampingan agar tidak menyimpan trauma jangka panjang,” ungkap Eri.

Pemkot Surabaya berkomitmen melaksanakan program pendampingan trauma secara berkelanjutan hingga kondisi para santri benar-benar stabil. "Pendampingan dilakukan dengan pendekatan keluarga dan kegiatan positif, yang bertujuan memulihkan rasa aman serta kepercayaan diri anak-anak yang terdampak," ujar Eri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)