Menhan Israel Sebut “Gaza Terbakar

Prajurit Israel dalam sebuah operasi di Gaza. Foto: Anadolu

Menhan Israel Sebut “Gaza Terbakar" saat Serangan Darat Diluncurkan

Fajar Nugraha • 17 September 2025 05:20

Gaza: Israel melancarkan serangan darat yang telah lama diancamkan terhadap Kota Gaza pada Selasa 16 September 2025. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menyatakan "Gaza Terbakar" saat warga Palestina menggambarkan pemboman paling intens yang mereka hadapi dalam dua tahun perang.

Seorang pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, pasukan bergerak lebih jauh ke dalam kota utama enklave tersebut, dengan jumlah yang diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari mendatang untuk menghadapi hingga 3.000 kombatan Hamas yang diyakini masih berada di sana.

"Gaza Terbakar," tulis Menteri Pertahanan Israel Katz di X.

"IDF menyerang dengan tangan besi terhadap infrastruktur teroris dan tentara IDF bertempur dengan gagah berani untuk menciptakan kondisi bagi pembebasan para sandera dan kekalahan Hamas,” ujar Katz, seperti dikutip AFP, Rabu 17 September 2025.


Mayat terperangkap

Serangan udara, laut, dan darat menghantam Kota Gaza saat tank-tank bergerak maju, dengan para saksi melaporkan ledakan besar di berbagai lingkungan. Pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 70 orang tewas pada hari Selasa, sebagian besar di Kota Gaza.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan apa yang terjadi di Gaza "mengerikan" dan "tidak dapat ditoleransi secara moral, politik, dan hukum." Komisi Penyelidikan PBB juga menyimpulkan Israel telah melakukan genosida, tuduhan yang dibantah Israel sebagai "skandal" dan "palsu".

Di salah satu lokasi serangan di mana dua bangunan tempat tinggal bertingkat hancur semalam, warga mengeluarkan jenazah dari reruntuhan. "Kami tidak tahu bagaimana cara mengeluarkannya. Kami telah mengerjakannya sejak pukul 3.00 pagi," kata Abu Mohammed Hamed, menjelaskan bagaimana jenazah sepupunya terjebak di bawah beton.

Berbondong-bondong warga Palestina mengalir ke selatan dengan gerobak keledai, becak, kendaraan yang kelebihan muatan, atau berjalan kaki. "Mereka menghancurkan menara-menara tempat tinggal, pilar-pilar kota, masjid, sekolah, dan jalan," kata Abu Tamer, seorang pria berusia 70 tahun yang melarikan diri bersama keluarganya. "Mereka menghapus ingatan kami."

Perpecahan akibat serangan

Serangan tetap berlangsung meskipun ada peringatan dari para pemimpin Eropa yang mengancam sanksi, dan dari beberapa komandan militer Israel yang khawatir serangan itu dapat membahayakan sandera atau menjadi "jebakan maut" bagi pasukan.

Kepala Staf Eyal Zamir mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pertemuan Minggu malam untuk mengupayakan kesepakatan gencatan senjata, kata tiga pejabat Israel kepada Reuters.

Presiden AS Donald Trump berpihak pada Israel, memperingatkan Hamas akan "bertanggung jawab" jika menggunakan sandera sebagai perisai manusia. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang sedang berkunjung ke Yerusalem, mengatakan Washington masih mengharapkan diplomasi tetapi harus "bersiap" jika gagal.

Di Brussels, Uni Eropa mengatakan akan bergerak pada hari Rabu untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Israel, termasuk menangguhkan beberapa ketentuan perdagangan.

Evakuasi massal dan kelaparan

IDF memperkirakan 40 persen penduduk Kota Gaza telah mengungsi. Hamas mengatakan 350.000 orang telah meninggalkan distrik timur, dengan 175.000 lainnya menuju selatan.

Sebagian besar Kota Gaza hancur di awal perang, tetapi sekitar 1 juta orang telah kembali. Perintah evakuasi terbaru berisiko membatasi sebagian besar penduduk Gaza di kamp-kamp pesisir yang penuh sesak dan kekurangan makanan, obat-obatan, dan tempat berlindung.

Tiga orang lagi meninggal karena malnutrisi dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan Gaza, sehingga jumlah kematian akibat kelaparan yang dilaporkan menjadi setidaknya 428. Israel membantah angka-angka tersebut, dengan mengatakan bahwa tingkat kelaparan telah dibesar-besarkan.

Perang dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 251 orang disandera, menurut data Israel. Lebih dari 64.000 warga Palestina telah tewas sejak saat itu dalam respons militer Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)