Dubes Rusia Pastikan 90 Persen Tarif RI–EAEU Akan Dihapus, FTA Siap Ditandatangani

Jakarta: Perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) disebut hampir mencapai garis akhir. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menyebut lebih dari 80 hingga 90 persen tarif perdagangan akan dihapus setelah kesepakatan ditandatangani.

“Ini akan menjadi lompatan besar yang membawa manfaat nyata. Hampir semua komoditas strategis akan bebas tarif, menciptakan situasi win-win bagi kedua pihak,” ujar Dubes Tolchenov dalam sesi tanya jawab dengan media di Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025.

Ia menjelaskan, kesepakatan FTA tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2025. Penandatanganan dijadwalkan berlangsung di St. Petersburg, sebagai bagian dari forum ekonomi internasional yang rutin digelar di kota itu.

Dubes Tolchenov menyebut, Indonesia akan memperoleh akses lebih luas ke pasar Eurasia yang mencakup Rusia, Kazakhstan, Armenia, Belarus, dan Kyrgyzstan. “Kopi, teh, perikanan, hingga otomotif Indonesia akan mendapatkan ruang besar di pasar kami,” katanya.

Ia menambahkan, implementasi FTA juga akan mempermudah perusahaan Rusia masuk ke pasar Indonesia, khususnya di bidang teknologi, pertanian, dan energi. “Ini bukan hanya perdagangan barang, tetapi juga alih teknologi dan investasi jangka panjang,” jelasnya.

Menjawab pertanyaan media, Tolchenov juga mengisyaratkan adanya kunjungan pejabat tinggi Rusia ke Indonesia dalam waktu dekat. “Kami berharap musim gugur ini akan ada kunjungan pejabat senior dari Moskow ke Jakarta,” katanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Ia menegaskan, kunjungan itu bila terwujud akan menjadi momentum tambahan dalam peringatan 75 tahun hubungan diplomatik. “Kunjungan pejabat tingkat tinggi akan memperkuat semua sektor hubungan kita,” ujarnya.

Tolchenov juga menekankan bahwa perundingan FTA adalah bukti konsistensi Rusia menjalin kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan dengan Indonesia. “Ini bukan proyek singkat, melainkan kerja sama yang dirancang untuk jangka panjang,” katanya.

Baca juga:  Dari Perjanjian Dagang hingga Festival Film: Indonesia-Rusia Peringati 75 Tahun Hubungan