Gibran Sebut Kereta Lebih Butuh Ruang Laktasi Ibu dan Bayi Ketimbang Gerbong Merokok

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Metrotvnews.com/ Triawati Prihatsari

Gibran Sebut Kereta Lebih Butuh Ruang Laktasi Ibu dan Bayi Ketimbang Gerbong Merokok

Putri Purnama Sari • 25 August 2025 13:55

Jakarta: Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan penolakannya terhadap wacana penyediaan gerbong khusus merokok di kereta api. Menurutnya, ide tersebut tidak sejalan dengan program prioritas pemerintah, terutama dalam sektor kesehatan.

"Ini kan program di sektor kesehatan sudah jelas program-programnya. Ada cek kesehatan gratis, ada pemberantasan stunting, di Kemenkes juga ada pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru," kata Gibran, yang dikutip Senin, 25 Agustus 2025.

Gibran menilai keberadaan gerbong merokok juga bertentangan dengan regulasi yang ada. Transportasi publik, termasuk kereta api, merupakan kawasan bebas rokok.

Aturan tersebut sudah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024, hingga Surat Edaran Nomor 29 Tahun 2014 tentang larangan merokok di sarana angkutan umum.

Alih-alih menyediakan gerbong untuk merokok, Gibran justru menilai lebih penting menambahkan fasilitas yang mendukung kelompok rentan.

"Jika ada ruang fiskal, ya kalau pendapat saya pribadi, lebih baik diprioritaskan untuk misalnya ibu hamil, ibu menyusui, balita, lansia, kaum difabel," ujarnya.
 

Baca juga: Gibran Janji Pemerintah Rampungkan Pembangunan IKN

Usulan Ruang Laktasi

Sebagai gantinya, Gibran mengusulkan agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) mempertimbangkan penyediaan ruang laktasi di dalam kereta. Ia menilai fasilitas tersebut akan lebih bermanfaat dibanding gerbong merokok.

“Kalau boleh usul, lebih baik bukan gerbong merokok, tapi ruang laktasi. Itu lebih bermanfaat untuk ibu dan bayi,” lanjutnya.

Menurutnya, keberadaan ruang laktasi akan sangat membantu ibu yang bepergian bersama bayi atau balita. Selama ini, banyak penumpang perempuan merasa kesulitan untuk menyusui atau mengganti popok di perjalanan karena keterbatasan fasilitas.

"Jadi misalnya ada ruang laktasi di gerbongnya, mungkin toiletnya, kamar mandinya bisa dilebarkan sehingga ibu-ibu bisa mengganti popok bayi dengan lebih nyaman. Saya kira itu lebih prioritas," tambahnya.

Diketahui sebelumnya, wacana gerbong merokok dilontarkan oleh anggota DPR Fraksi PKB, Nasim Khan, yang beralasan banyak penumpang kereta merupakan perokok aktif sehingga sebaiknya diberi ruang tersendiri. Namun ide tersebut langsung menuai pro-kontra karena dianggap bertentangan dengan semangat menciptakan transportasi publik yang sehat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)