Perang Tarif Perbesar Peluang AS Terperosok ke Jurang Resesi

Ilustrasi Amerika Serikat. Foto: Unsplash.

Perang Tarif Perbesar Peluang AS Terperosok ke Jurang Resesi

Eko Nordiansyah • 13 March 2025 08:12

Singapura: Kepala ekonom global J.P. Morgan Bruce Kasman mengatakan, probabilitas terjadinya resesi di Amerika Serikat tahun ini mencapai sekitar 40 persen. Ia menyuarakan keprihatinannya yang semakin meningkat tentang ekonomi AS.

Meskipun ia belum menyesuaikan perkiraannya, ia telah memasukkan sekitar 40 persen risiko resesi ke dalam pandangannya, sebuah peningkatan yang cukup besar dari 30 persen yang ia proyeksikan pada awal tahun.

Kasman memperingatkan risiko resesi dapat meningkat lebih tinggi lagi, berpotensi melebihi 50 persen, jika tarif resiprokal yang diancamkan Trump untuk diberlakukan mulai April benar-benar diberlakukan. Dia menyatakan kekhawatirannya, kelanjutan dari kebijakan yang mengganggu dan tidak ramah bisnis akan meningkatkan risiko resesi.

Saat ini, perkiraan J.P. Morgan untuk pertumbuhan PDB AS tahun ini adalah dua persen. Namun, beberapa hari terakhir ini terjadi aksi jual saham AS yang paling parah dalam beberapa bulan terakhir, karena para investor khawatir bea impor Presiden Donald Trump dapat memperlambat perekonomian.
 

Baca juga: 

Efek Perang Tarif Lebih Besar, Ekonomi AS Semakin Terancam



(Ilustrasi ekonomi AS. Foto: NDTV)

Proyeksi pertumbuhan ekonomi AS turun

Sentimen ini juga digaungkan oleh para ekonom di Goldman Sachs dan Morgan Stanley, yang telah menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB AS masing-masing menjadi 1,7 persen dan 1,5 persen untuk tahun ini.

Kasman juga mencatat pendekatan pemerintah berpotensi merusak kepercayaan investor terhadap aset-aset AS jika hal ini menantang kepercayaan yang telah lama ada di pasar dan institusi-institusi AS.

Ia menekankan pentingnya kepercayaan investor terhadap supremasi hukum, integritas aliran informasi, dan keterlibatan pemerintah yang dapat diprediksi dalam aturan main di AS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)