Ilustrasi. Foto: Dok istimewa
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara (LAN) menginisiasi program inovasi pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) berupa Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama. Sebanyak 29 peserta dari berbagai instansi dinyatakan telah menyelesaikan program ini.
Kepala LAN Muhammad Taufiq mengatakan, program RPL juga menjadi langkah akselerasi bagi pejabat yang sudah menduduki jabatan agar dapat memenuhi standar kompetensi kepemimpinan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Program ini dirancang agar para ASN dapat memenuhi kebutuhan kompetensi manajerialnya dengan lebih fleksibel.
“Melalui pendekatan RPL, mereka yang telah menunjukkan kinerja transformasional dapat memperoleh pengakuan tanpa harus mengulang pembelajaran formal,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 15 Oktober 2025.
Taufiq mengungkapkan, program RPL ini dirancang sebagai mekanisme validasi dan penyetaraan kompetensi bagi para pejabat pratama yang belum berkesempatan mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, namun telah menunjukkan capaian dan kinerja yang setara dengan peserta PKN II.
“Pembelajaran dalam program ini dilakukan dengan pendekatan yang mengintegrasikan antara learning, working, dan collaboration melalui sistem pembelajaran terpadu atau LAN Corporate University,” ungkapnya.
(Ilustrasi. Foto: Dok MI)
Motor penggerak perubahan birokrasi
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini menyampaikan harapannya bagi alumni program RPL bagi JPT Pratama dapat menjadi motor penggerak perubahan menuju birokrasi yang profesional, adaptif, dan berdampak.
“Teruslah menjadi inspirasi, menjadi teladan, dan jangan pernah berhenti belajar untuk melayani negeri kita tercinta ini,” tuturnya.
Rini juga mengungkapkan bahwa keberhasilan peserta menyelesaikan program RPL tidak hanya menandai berakhirnya proses pembelajaran, tetapi juga lahirnya semangat baru dalam mewujudkan birokrasi pembelajar di Indonesia.
RPL juga merupakan bagian dari agenda besar reformasi birokrasi dan transformasi ASN yang sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, ASN harus menjadi lifelong learner yang terus beradaptasi dengan dinamika pembangunan.
“RPL menjadi instrumen penting untuk mempercepat pengembangan kompetensi ASN tanpa harus selalu melalui pembelajaran konvensional di kelas. Melalui mekanisme ini, pembelajaran menjadi lebih inklusif, terbuka, dan dapat menjangkau seluruh lapisan aparatur” ucapnya.
Pada Relaksasi RPL Angkatan pertama ini terdapat 10 peserta dari Kementerian Sekretariat Negara, 2 peserta dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan 17 peserta dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Seluruh peserta yang dinyatakan lulus telah melewati proses evaluasi dan penilaian. Program ini menjadi langkah strategis dalam mempercepat pengakuan terhadap capaian pembelajaran dan pengalaman kepemimpinan yang telah diperoleh para pejabat pratama dalam menjalankan tugasnya.
Selain itu, program RPL ini dirancang sebagai mekanisme validasi dan penyetaraan kompetensi bagi para pejabat pratama yang belum berkesempatan mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, namun telah menunjukkan capaian dan kinerja yang setara dengan peserta PKN II.
Pembelajaran dalam program ini dilakukan dengan pendekatan yang mengintegrasikan antara learning, working, dan collaboration melalui sistem pembelajaran terpadu atau LAN Corporate University.