Kemenekraf Lampaui Target Serapan Tenaga Kerja di RPJMN

Jakarta: Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) diberi target untuk dapat menyerap tenaga kerja dari sektor ekonomi kreatif (ekraf) sebesar 25,55 juta di tahun ini. Namun kenyataannya, pada akhir tahun lalu sudah mencapai hingga 26,5 juta.

"Artinya sudah lebih satu juta dari taget yang diberikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)," ungkap Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya, usai forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, dikutip Jumat, 17 Oktober 2025.

Selain itu, lanjut dia, nilai investasi di sektor ini juga menunjukkan perkembangan positif menuju target yang diberikan. Teuku menyebut keberhasilan ini tidak terlepas dari peran seluruh bagian Kabinet Merah Putih dan peran Presiden Prabowo Subianto.

"Untuk investasi target 2025 adalah Rp136,3 triliun dan saat ini sudah mencapai sektar Rp90 triliun, artinya sudah lebih dari 50 persen. Jadi kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama Kabinet Merah Putih yang cukup mendukung dan atas arahan Bapak Presiden juga mendukung tumbuhnya industri kreatif di Indonesia," ungkap Teuku.


Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya. Foto: MTVN/Duta Erlangga.
 

 

Target ekspor 2025

Dia menambahkan, ekspor Kemenekraf di 2025 juga ditargetkan mencapai USD26,4 miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Kemenekraf pada semester pertama mencapai USD12,8 miliat.

"Ini sudah 50 persen, artinya sesuai enam bulan pertama di angka USD12,8 miliar," ujar dia.

Dia mengungkapkan, ada empat Indikator Kinerja Utama (IKU) di Kemenekraf, yakni Produk Domestik Bruto (PDB), ekspor, investasi, dan tenaga kerja ekraf. Teuku menyebut pertumbuhan PDB telah melampaui target pada akhir tahun lalu. 

"Pertumbuhan PDB kalau kita lihat akhir 2024 itu sudah 110 persen dari target 2025. Karena kita targetkan kontribusi terhadap PDB adalah 5,54 persen, tetapi di akhir tahun lalu itu sudah 5,69 persen," tutur Teuku. (Alfiah Ziha Rahmatul Laili)