Stabilkan Harga Bawang, Pusbarindo Gelar Pasar Murah di Sejumlah Titik

Jakarta: Harga bawang putih melonjak hingga lebih dari Rp40 ribu per kilogram. Pasar murah digelar di beberapa titik untuk menstabilkan harga salah satu bahan pokok itu.

"Harga jual yang dipatok pada acara gelar bawang putih murah ini adalah Rp29 ribu per kilogram," kata Ketua Umum Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo), Reinhard Antonius M Batubara, di Jakarta, Jumat, 14 Februari 2025.

Pasar murah bertajuk 'Gelar Bawang Putih Murah' diinisiasi di Jakarta, Tangerang, dan Surabaya. Antonius mengatakan pasar murah itu untuk menstabilkan harga bawang putih jelang Ramadan pada 1 Maret 2025.
 

Baca: Wapres Gibran Minta Pasar Anyar Tangerang Tampung Semua PKL

Kegiatan Gelar Bawang Putih Murah ini dilaksanakan di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur, Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, Pasar Induk Sidotapa Surabaya, dan Pasar Pabean Songoyudan Surabaya.

Pasar murah digelar pada 13-20 Februari 2025. Sebanyak 50 ton bawang putih disediakan di Jakarta dan 50 ton bawang putih untuk  Surabaya.

"Diharapkan dapat efektif menstabilkan harga pasar bawang putih di tingkat konsumen yang mengalami tren kenaikan pada beberapa waktu terakhir," kata Antonius.

Antonius mengatakan momen ramadan dan lebaran selalu menjadi momentum lonjakan konsumsi masyarakat. Sehingga, mengakibatkan harga pangan bergerak naik.

Tercatat, Harga Acuan Penjualan (HAP) bawang putih dari BAPANAS yaitu Rp40.000 per kilogram di tingkat konsumen. 

"Untuk itu, dilakukan gelar bawang putih murah dalam rangka menjaga ketersediaan stok dan menstabilkan harga bawang putih jelang Ramadhan," ujar Antonius. 

Antonius berharap kegiatan ini membuat masyarakat tak perlu khawatir mengenai ketersediaan bawang putih. Kemudian, Antonius mengimbau agar para distributor dan pengecer dapat menjaga kelancaran distribusi yang merata hingga konsumen. 

"Agar jangan sampai terjadi kelangkaan stok bawang putih," ujar Antonius. 

Antonius juga meminta dukungan dari seluruh stakeholders. Yakni, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan. 

"Agar semuanya bersama-sama menjaga kelancaran distribusi bawang putih supaya seluruh masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari raya Idul Fitri dengan damai dan bahagia," ujar Antonius.