Pertamina Catat 5 SPBU Lakukan Praktik Curang Pengisian BBM

Dirut PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

Pertamina Catat 5 SPBU Lakukan Praktik Curang Pengisian BBM

Siti Yona Hukmana • 19 February 2025 15:29

Sukabumi: PT Pertamina Patra Niaga mencatat setidaknya ada lima SPBU yang melakukan praktik kecurangan dengan mengurangi volume bahan bakar minyak (BBM) yang diisi ke kendaraan bermotor. Salah satunya, terjadi di SPBU 34.43111, Jalan Baros, Sukabumi, Jawa Barat.

"Ada lima, ada lebih kurang lima," kata Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan di SPBU Baros Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, 19 Februari 2025.

Riva mengatakan empat kasus lainnya terjadi di Yogyakarta. Praktik kecurangan di Daerah Istimewa Yogyakarta terungkap pada 2024.

"Seperti tadi ketika kami menyampaikan, di bulan Desember (2024) kami juga melakukan kunjungan dan juga melakukan penutupan serta pengalihan operasional ke Pertamina," ungkap Riva.
 

Baca juga: Operasional SPBU Nakal di Baros Sukabumi Rugikan Masyarakat Rp1,4 Miliar per Tahun

Sementara itu, Riva meninjau langsung SPBU Baros yang telah disegel, karena melakukan praktik kecurangan terhadap takaran pengisian BBM. Peninjauan ini juga dilakukan Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifuddin pada Rabu pagi, 19 Februari 2025

"Kami sampaikan teman-teman semua bahwa temuan ini pertama-tama ini tidak berhenti sampai di sini. Kita akan melakukan terus secara kontinu dan memastikan pelayanan kepada masyarakat itu berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang memang diharapkan oleh masyarakat," ujar dia.

Praktik Curang Pengisian BBM SPBU Baros

Dittipidter Bareskrim Polri membongkar kasus penggunaan alat printed circuit board (PCB) di dispenser atau pompa bahan bakar di SPBU 34.43111, Baros. Pengungkapan kasus ini berdasarkan pengaduan masyarakat pada 9 Januari 2025.

SPBU milik PT Prima Berkah Mandiri (PBM) itu mengoperasionalkan pompa merk Tatsuno yang diproduksi pada 2005. Di SPBU itu terdapat empat pompa terdiri atas jenis biosolar 1 unit, pertalite mobil 1 unit, pertamax mobil 1 unit, dan pertalite, serta pertamax motor 1 unit.

PCB yang berisi komponen elektronik yang dilengkapi trafo pengatur arus listrik dipasang dan disembunyikan di kompartemen kosong antara kompartemen pompa dan kompartemen alat ukur PBM. Takaran pengurangan di pengisian BBM tak diketahui Konsumen.

Dengan alat PCB itu, setiap 20 liter bahan bakar akan berkurang 60 mililiter atau rata-rata volumenya minus 3 persen. Akibatnya, menimbulkan kerugian masyarakat Rp1,4 miliar per tahun.

Namun, keuntungan yang didapatkan SPBU Baros itu belum dipastikan. Polri masih mendalami sejak kapan alat takar PCB itu terpasang di empat pompa BBM.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)