Politikus Palestina: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Biologis

Jakarta: Presiden Inisiatif Nasional Palestina, Dr. Mustafa Al Barghouti, menegaskan bahwa Israel tidak hanya melakukan agresi militer, tetapi juga genosida sistematis terhadap rakyat Palestina. 

Ia menyebut serangan ini mencakup pembantaian warga sipil, penghancuran fasilitas vital, kelaparan sebagai senjata biologis, hingga penargetan jurnalis untuk membungkam kebenaran.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 2 September 2025, Barghouti menyebut ribuan warga sipil Palestina telah menjadi korban serangan brutal Israel. Ia menekankan bahwa taktik yang digunakan meliputi serangan ke rumah sakit, sekolah, hingga kamp pengungsi di Gaza, yang menurutnya merupakan bentuk nyata kejahatan perang.

Lebih lanjut, Barghouti menuding Israel secara sengaja menggunakan kelaparan sebagai alat perang. 

“Mereka menghalangi akses makanan, air, dan obat-obatan. Itu sama saja menjadikan kelaparan sebagai senjata biologis terhadap rakyat Palestina,” tegas Barghouti.

Ia juga menyinggung serangan ke jurnalis. Menurut Barghouti, puluhan wartawan tewas dibunuh secara langsung oleh pasukan Israel, dengan tujuan jelas: menghilangkan saksi mata dari lapangan. “Mereka membunuh jurnalis karena ingin menutup mulut siapa pun yang bisa mengungkap kejahatan mereka,” kata Barghouti.

Barghouti menekankan, aksi-aksi tersebut tidak bisa dianggap sebagai bagian dari “perang biasa”. Menurutnya, yang terjadi adalah genosida yang terencana. “Tidak ada negara yang bisa menyebut dirinya demokratis tetapi melakukan tindakan seperti ini,” ujar Barghouti.

Serangan Israel, menurut Barghouti, juga melanggar seluruh prinsip hukum humaniter internasional. Ia menyerukan masyarakat global untuk menyebut agresi ini dengan nama yang tepat: genosida.