Cegah Lahar Gunung Semeru, Khofifah Target Perbaikan Tanggul Tuntas Tiga Bulan

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjau daerah Lumajang. Dokumentasi/ Media Indonesia

Cegah Lahar Gunung Semeru, Khofifah Target Perbaikan Tanggul Tuntas Tiga Bulan

Media Indonesia • 26 May 2025 11:00

Lumajang: Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan tiga bulan untuk perbaikan tanggul pasca banjir lahar dingin Gunung Semeru, di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan untuk menuntaskan perbaikan selama tiga bulan, Pemprov mengerahkan 5 excavator dan 6 dump truck yang berasal dari Pemprov Jatim dan BBWS Brantas. Rinciannya, 3 excavator dan 6 dump truck dari Pemprov Jatim, serta 2 excavator tambahan dari BBWS Brantas.

"Total anggaran perbaikan mencapai Rp10,5 miliar, selama tiga bulan harus bisa selesai dikerjakan untuk mengantisipasi jika ada banjir susulan,” kata Khofifah, Senin, 26 Mei 2025.
 

Baca: Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka dengan Pembatasan
 
Tanggul sepanjang dua kilometer itu rusak parah sekitar 300 meter akibat terjangan lahar dingin pada April 2025, mengancam keselamatan 272 kepala keluarga dengan 1.027 jiwa dan lahan pertanian seluas 165 hektare.

Pemprov Jatim berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan Pemkab Lumajang memperbaiki tanggul sepanjang 280 meter dan membangun tanggul pengarah arus (krib) 166 meter.

Pengerjaan ditargetkan rampung dalam tiga bulan. Di lokasi terdapat material sebanyak 3.750 bronjong dari Pemprov Jatim, dan tambahan 200 bronjong dari BBWS Brantas dan akan ditambah sesuai kebutuhan. Serta pemasangan pipa galvanis juga turut dilakukan untuk memperkuat struktur tanggul.

Khofifah juga menekankan pentingnya percepatan penanganan untuk menghindari dampak berlapis seperti area persawahan yang rawan terkena banjir lahar dingin serta kawasan permukiman warga.

"Kalau tanggul ini tidak segera dibangun, sawah juga pasti akan terdampak. Rumah warga pun menjadi rawan terhadap kemungkinan terjadinya luberan  lahar  susulan. Maka dampaknya sangat luas, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama," jelasnya.

Langkah teknis lainnya meliputi pembuatan kisdam tanggul dan tebing krib di sisi hulu sebagai antisipasi longsor, pengalihan aliran sungai untuk mengurangi tekanan terhadap tanggul, serta pembangunan krib darurat dari batu bolder dan pemasangan bronjong untuk memperbaiki bangunan tanggul yang rusak.

Khofifah menegaskan penanganan ini harus dijalankan meski kondisi cuaca belum sepenuhnya ideal. Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan material sedimentasi secara bijak.

"Kalau kita menunggu pengerjaan dimulai pada musim kemarau, masyarakat akan terus merasa tidak aman dan tidak nyaman. Maka saya minta kepada Kadis PU SDA, mana yang bisa dikerjakan segera, kita kerjakan. Semoga cuaca bisa beradaptasi dengan kebutuhan kita," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)