Komnas HAM Bakal Pantau Tindak Lanjut TNI AD Terkait Rekomendasi Ledakan Amunisi

Ketua Komnas HAM Anis Hidayah. Foto: Tangkapan layar Youtube DPR.

Komnas HAM Bakal Pantau Tindak Lanjut TNI AD Terkait Rekomendasi Ledakan Amunisi

Devi Harahap • 25 May 2025 17:38

Jakarta: Komnas HAM mengapresiasi pernyataan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, yang menyebut bahwa pihaknya akan menindak lanjuti temuan dan rekomendasi terkait peristiwa ledakan pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Komnas HAM bakal memantau implementasi rekomendasi tersebut.

“Komnas HAM mengapresiasi respons positif dari TNI AD atas temuan dan rekomendasi kami atas kasus ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat,” kata Ketua Komnas HAM Anis Hidayah kepada Media Indonesia, Minggu, 25 Mei 2025

Anis mengatakan pengawasan dilakukan dengan berkoordinasi dengan TNI AD. “Dan kami juga akan melakukan koordinasi sebagai tindak lanjut atas rekomendasi dan tanggapan positif untuk tindak lanjut berikutnya,” ujar dia. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengatakan pihaknya akan menjadikan temuan Komnas HAM) terkait kasus ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat sebagai bahan evaluasi internal.
 

Baca juga: 

Ini Rekomendasi Komnas HAM Terkait Insiden Ledakan Amunisi di Garut


“Seluruh masukan tersebut akan kami jadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam proses evaluasi dan pengambilan keputusan nantinya,” kata Wahyu.
 
Wahyu juga akan memastikan institusinya terbuka akan kritik dan saran dari segala pihak. Serta, menghargai segala temuan fakta di lokasi ledakan yang diungkap Komnas HAM. 

Sementara itu, Komnas HAM dalam rekomendasinya meminta TNI untuk tidak lagi melibatkan warga sipil dalam aktivitas TNI yang memiliki risiko tinggi. Termasuk dalam kegiatan pemusnahan amunisi.

Komnas HAM juga berharap Panglima TNI melakukan langkah evaluatif secara keseluruhan untuk memastikan tidak adanya lagi pelibatan masyarakat sipil seperti yang terjadi di Garut. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)