Waspada Gelombang Tinggi dan Rob di Jawa Tengah

Banjir rob merendam Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati mengakibatkan 252 rumah warga terendam. Dokumentasi/ Media Indonesia

Waspada Gelombang Tinggi dan Rob di Jawa Tengah

Media Indonesia • 18 June 2025 09:25

Semarang: Gelombang tinggi dan air laut pasang (rob) masih berlangsung di perairan Jawa Tengah. Masyarakat yang beraktivitas di laut dan pesisir diminta untuk waspada.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca di Jawa Tengah hari ini, Rabu, 18 Juni 2025 pada umumnya cerah dan berawan, hanya hujan ringan tidak merata di sejumlah daerah pada sore hingga awal malam.

Namun kondisi berbeda di perairan Jawa Tengah, gelombang tinggi terjadi di perairan selatan mencapai 1,25-4 meter dan di perairan utara 0,5-1,25 meter juga air laut pasang (rob) masih berlangsung dengan ketinggian 1,1 meter pada pukul 12.00-17.00 WIB.

"Waspada kondisi perairan," kata Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang, Sediyanto, dalam keterangan pers.
 

Baca: 6 Desa di Jepara Berpotensi Hilang Digerus Abrasi
 
Dampak gelombang tinggi di perairan, lanjut Sediyanto, cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran, sedangkan air laut pasang berdampak banjir di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, sehingga diminta warga tetap siaga mengingat akan mengganggu aktivitas seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N secara terpisah mengatakan kondisi cuaca sudah membaik dibandingkan sebelumnya, hujan ringan turunbtidak merata terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi pada sore hingga awal malam. 

"Hanya empat daerah berpeluang diguyur hujan ringan-sedang yakni Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo dan Temanggung, selebihnya hanya hujan ringan dan berawan," jelas Arif.

Banjir Rob 

Pemantauan banjir rob hingga kini masih merendam di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak dan Pati, meskipun jalur Pantura Semarang-Demak banjir sudah mengering setelah dikerahkannya puluhan pompa sejak beberapa hari lalu.

Namun di belasan desa di empat kecamatan di Kabupaten Demak terutama pemukiman penduduk, sawah dan area pertambakan banjir rob masih merendam dengan ketinggian air 30-110 centimeter.

"Masih seperti sebelumnya banjir rob tetap merendam di desa ini, sehingga kita tetap bertahan di rumah panggung," kata Sholikin,55, warga Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak.

Banjir rob lainnya terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati semakin parah dengan ketinggian air mencapai 40-70 centimeter yang datang sejak dini hari, seperti di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu yang merendam 252 rumah warga.

"Banjir datang sekitar pukul 04.00 WIB dan masuk ke rumah warga," kata Kepala Desa Tunggulsari Setyo Wahyudi.

Meskipun hingga kini belum ada warga yang mengungsi, ungkap Setyo Wahyudi, namun pemerintah desa telah menyiapkan dua perahu untuk mengantisipasi jika banjir semakin meninggi dengan mengevakuasi warga ke daerah aman. "Petugas dari BPBD, TNI, Polri juga sudah siaga," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)