Ilustrasi. Foto: Dok MI
Eko Nordiansyah • 17 June 2025 11:09
Jakarta: Harga minyak mentah dunia kembali bergejolak seiring dengan perkembangan konflik geopolitik di Timur Tengah, khususnya antara Iran dan Israel. Pada Senin, 16 Juni 2025, harga minyak sempat turun tajam sebesar USD1,21 atau 1,66 persen, membawa West Texas Intermediate (WTI) ke level USD71,77 per barel.
Menurut Andy Nugraha, Analis Dupoin Futures Indonesia, penurunan ini dipicu oleh laporan Iran tengah berupaya meredakan ketegangan dan mendorong terwujudnya gencatan senjata, yang memunculkan harapan bahwa pasokan minyak dari kawasan tersebut tidak akan terganggu.
Namun kondisi itu berubah drastis dalam perdagangan Selasa, 17 Juni 2025. Ketegangan kembali memanas setelah media Iran melaporkan adanya ledakan besar dan tembakan sistem pertahanan udara di ibu kota Teheran, serta serangan udara di Tel Aviv yang memicu sirene peringatan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun mengeluarkan pernyataan keras, meminta evakuasi massal dari Teheran, meningkatkan kekhawatiran konflik bisa makin memburuk. Akibatnya, harga WTI naik USD1,34 atau 1,87 persen ke level USD73,11 per barel, bahkan sempat mencatat kenaikan lebih dari dua persen di awal sesi perdagangan.
“Situasi pasar saat ini berada dalam ketidakpastian tinggi. Namun, secara teknikal, tren kenaikan harga minyak mentah WTI masih menunjukkan sinyal kuat. Jika dilihat dari pembentukan candlestick dan indikator moving average, arah tren WTI saat ini masih cenderung bullish dan berpeluang menuju resistance USD77 masih sangat terbuka,” jelas Andy dalam risetnya.
Namun ia juga mengingatkan potensi pembalikan arah tetap harus diwaspadai. Jika tekanan jual kembali muncul dan tidak ada eskalasi tambahan dari konflik geopolitik, maka harga berpeluang kembali tertekan hingga mendekati area support USD71.
Baca juga:
Harga Minyak Masih Terkerek Konflik Iran-Israel |