Poster Bejo Sugiantoro. (Foto: Instagram resmi Persebaya).
Sidoarjo: Legenda Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, meninggal dunia saat bermain sepak bola di Surabaya, Selasa sore, 25 Februari 2025. Jenazah mantan bek Timnas Indonesia itu disemayamkan di rumah duka Perumahan Taman Pondok Jati, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
"Setelah istirahat minum babak pertama, babak kedua dimulai lagi. Hanya dua menit mungkin (main) Bejo juga belum dapat bola dan terjatuh sendiri dan ditolong teman-teman dilakukan pertolongan pertama," kata Rekan Bejo, Roffy Sinaryo, di rumah duka.
Bejo mengembuskan napas terakhir setelah terjatuh di lapangan saat bermain di babak kedua. Bejo sempat dirujuk ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong. Tim medis menyatakan Bejo meninggal dunia pada pukul 17.20 WIB.
Pelatih Deltras FC itu tiba di rumah duka pada Selasa malam. Kerabat serta rekan-rekan almarhum berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.
"Bantuan pompa jantung tidak ada respon. Dibawa pakai ambulans klinik terdekat dibawa ke rumah sakit di ambulans masih ada respon. Di rumah sakit dibantu pompa jantung setrum jantung di IGD Rumah Sakit Royal Surabaya pukul 17.20 WIB dokter keluar manggil kita menyampaikan bahwasanya sudah ditolong maksimal tapi tidak bisa," jelas Roffy.
Roffy Sinaryo mengungkapkan rasa duka mendalam atas kepergian sosok yang dikenal sebagai pemain bertahan tangguh di era kejayaan Persebaya.
"Duka yang mendalam bagi kami semua. Bejo bukan hanya legenda, tetapi juga sosok panutan di dunia sepak bola," ujar Roffy.
Bejo Sugiantoro dikenal sebagai bek tengah timnas Indonesia yang mengikuti program pelatnas PSSI Primavera pada era 1990-an. Dia pernah membantu Timnas Indonesia menyabet 1 medali perak (1997) dan 1 medali perunggu (1999) ASEAN Games, serta dua kali menjadi runner up Piala AFF (2000, 2002).
Bejo juga diketahui sebagai ayah kandung Rachmat Irianto yang pernah menjadi bek dan gelandang Timnas Indonesia. Setelah sukses berkarier sebagai pemain di beberapa klub besar Tanah Air, dia melanjutkan karier dengan menjadi pelatih Persik Kediri, Persebaya dan Deltras Sidoarjo.