Jurnalis Australia Lauren Tomasi. (9News)
Riza Aslam Khaeron • 9 June 2025 17:01
Los Angeles: Kekerasan yang meletus dalam demonstrasi anti-ICE di Los Angeles menyebabkan dua jurnalis internasional mengalami luka serius akibat tembakan peluru karet oleh aparat penegak hukum. Kedua insiden tersebut terjadi pada Sabtu malam waktu setempat, di tengah memanasnya situasi di Paramount.
Melansir The Guardian, fotografer asal Inggris, Nick Stern, tengah meliput unjuk rasa di dekat Home Depot, Paramount, saat terkena tembakan.
"Saya berjalan mengambil foto dan tidak tersentuh sampai sekitar pukul 9 malam. Saya menyeberang jalan ketika merasakan nyeri luar biasa di kaki saya. Ketika saya meraba, terasa ada benjolan yang menonjol keluar dari bagian belakang kaki saya," ujar Stern, Sabtu, 7 Juni 2025.
Stern menyatakan luka itu sebesar lima sentimeter dengan otot menggantung keluar dan darah mengalir deras dari lukanya.
"Itu sangat menyakitkan sampai saya berpikir mereka mungkin menembakkan peluru tajam. Saya pernah terkena peluru karet sebelumnya, itu menyakitkan, tapi umumnya tidak menembus kulit. Tapi darah kali ini membuat saya mengira itu peluru sungguhan," ungkapnya.
Ia kini dirawat di Long Beach Memorial dan menunggu operasi darurat. Seorang dokter yang meninjau hasil X-ray menyebut luka tersebut konsisten dengan peluru tidak mematikan.
"Orang-orang datang membantu dan membawa saya ke trotoar. Seorang paramedis dipanggil, memotong pakaian saya. Di kaki saya terasa lubang sebesar lima sentimeter dengan otot yang menggantung dan darah mengalir deras," ujar Stern. Ia menyebut seorang rekan jurnalis yang bersamanya kemudian membawanya ke unit gawat darurat.
Baca Juga: Imigrasi AS Tangkap WNI di LA, Diduga Miliki Catatan Narkotika |