Harga Minyak Turun Lagi

Houston: Harga minyak melemah pada perdagangan Senin, 21 April 2025 waktu setempat karena pembicaraan nuklir antara AS dan Iran mengurangi kekhawatiran gangguan pasokan. Kekhawatiran penurunan ekonomi akibat tarif bisa mengurangi permintaan juga membebani harga minyak mentah.

Melansir Investing.com, Selasa, 22 April 2025, kontrak berjangka Brent crude turun 2,2 persen ke USD66,47 per barel, setelah menguat 3,2 persen pada Kamis lalu. Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 2,3 persen ke USD62,52 per barel setelah mengalami kenaikan 3,5 persen pada sesi sebelumnya.

Kedua kontrak tersebut ditutup lebih dari tiga persen lebih tinggi pada Kamis, hari perdagangan terakhir minggu sebelumnya, karena libur Jumat Agung.
 

Baca juga:  The Fed Belum Kirim Sinyal Pangkas Suku Bunga, Ini Alasannya

(Ilustrasi minyak dunia. Foto: Freepik)

Kemajuan dalam diskusi nuklir AS-Iran

Iran dan AS telah sepakat untuk memulai diskusi tingkat ahli untuk merancang kerangka kerja kesepakatan nuklir potensial, setelah putaran kedua pembicaraan tidak langsung di Roma yang dimediasi oleh Oman.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menggambarkan diskusi tersebut sebagai konstruktif, mencatat bahwa kedua belah pihak mencapai pemahaman yang lebih baik tentang prinsip dan tujuan utama.

Pertemuan para ahli dijadwalkan dimulai di Oman pada Rabu, dengan sesi tindak lanjut direncanakan pada Sabtu untuk menilai kemajuan.

Negosiasi ini bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, yang ditinggalkan AS pada 2018 di bawah Presiden Donald Trump.

Trump baru-baru ini menuntut kesepakatan baru yang cepat untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, mengancam tindakan militer jika kesepakatan tidak segera tercapai.

Iran menegaskan program nuklirnya adalah untuk tujuan damai tetapi terbuka untuk membahas pembatasan terbatas sebagai ganti pencabutan sanksi internasional.

Kemajuan menuju kesepakatan nuklir AS-Iran meningkatkan harapan minyak Iran dapat kembali ke pasar global, meningkatkan pasokan. Pembicaraan tersebut juga mengurangi ketegangan geopolitik, mengurangi premi risiko yang biasanya diperhitungkan dalam harga minyak.