Sejumlah petani menerima mesin pemanen padi di Jawa Timur. Dok. Istimewa
M Rodhi Aulia • 2 March 2025 11:12
Wonogiri: Upaya meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia terus diperkuat melalui modernisasi sektor pertanian. Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) bersama Sampoerna serta Yayasan STAPA Center menggulirkan program distribusi mesin pemanen padi (paddy reaper) guna membantu petani meningkatkan produktivitas panen. Program ini menyasar 120 kelompok tani di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dan 80 kelompok tani di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Dalam program ini, petani tidak hanya menerima mesin pemanen, tetapi juga pelatihan teknis penggunaannya agar lebih efisien dalam pengelolaan lahan. Dengan luas lahan yang dikelola mencapai sekitar 1.000 hektare, diperkirakan manfaat program ini akan dirasakan oleh sekitar 2.000 petani di kedua wilayah tersebut.
Ketua Umum GSN, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan meningkatkan efisiensi usaha tani sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. “Bantuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas usaha tani sekaligus memperkuat program ketahanan pangan. Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi model kolaborasi dengan GSN yang dapat dijadikan contoh oleh pihak-pihak lain, demi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Rosan yang dikutip, Sabtu, 1 Maret 2025.
Baca juga: Target Swasembada Pangan Satu Tahun, Mentan: Indonesia Tidak Boleh Kalah Perang Pangan Global
Mesin pemanen yang didistribusikan dalam program ini dirancang untuk memberikan solusi panen yang lebih cepat dan hemat tenaga kerja. Teknologi ini memungkinkan petani untuk mengurangi biaya operasional serta mempercepat masa panen, sehingga proses pertanian menjadi lebih efisien.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah konkret dalam membantu petani menghadapi tantangan panen. “Saya ucapkan terima kasih pada PT Sampoerna Tbk yang sudah memberikan bantuan paddy reaper,” katanya. Ia menambahkan bahwa musim panen merupakan periode krusial dalam siklus pertanian, sehingga dukungan alat modern dapat mengurangi hambatan yang selama ini dihadapi petani.
“Hari ini alat panen yang dibantukan oleh Sampoerna merupakan anugerah bagi kami untuk bisa mempercepat proses panen sehingga bisa serempak dan ditangani secara cepat,” kata Baroto.
Program ini selaras dengan visi pemerintah dalam meningkatkan swasembada pangan dan kesejahteraan petani. Rosan Roeslani menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. “Melalui kolaborasi lintas sektor dan dengan dukungan berbagai pihak, GSN berkomitmen untuk berupaya memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat, agar kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dapat segera terwujud,” tambahnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian menyumbang 12,53% terhadap PDB nasional pada 2023, menunjukkan peran vitalnya dalam perekonomian Indonesia. Dengan modernisasi alat panen dan peningkatan efisiensi pertanian, diharapkan kesejahteraan petani dapat terus meningkat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.