BPJS Kesehatan ilustrasi. Dok MI.
Arga Sumantri • 4 March 2025 15:04
Jakarta: Anggota Komisi IX DPR Fraksi NasDem, Nurhadi, menyoroti potensi defisit anggaran BPJS Kesehatan akibat lonjakan pasien rujukan dari program pemeriksaan kesehatan gratis. Menurutnya, program cek kesehatan gratis akan membuat masyarakat mengetahui catatan medis yang mesti ditindaklanjuti ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
"Bila terdeteksi bapak atau ibu ada gejala stroke, ada potensi sakit jantung, lalu dirujuk. Ketika dirujuk, pasti berlanjut ke tagihan BPJS yang akan naik," ujar Nurhadi saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi IX DPR dengan sejumlah asosiasi rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Maret 2025.
Sementara, itu, kata dia, saat rapat dengan direksi BPJS Kesehatan beberapa waktu lalu, disampaikan bahwa BPJS Kesehatan mengalami defisit Rp9,56 triliun pada 2024. Berarti, kata dia, defisit BPJS Kesehatan tahun ini akan semakin besar.
Legislator Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI itu mengingatkan, jika defisit BPJS semakin membengkak, pemerintah bisa menaikkan iuran peserta untuk menutupi kekurangan tersebut. Hal itu dinilai justru akan semakin membebani masyarakat yang seharusnya mendapat manfaat dari sistem jaminan kesehatan.
"Nanti kalau ujung-ujungnya defisit makin besar justru rakyat akan dibuat sengsara karena iurannya akan naik," tegas Nurhadi.
Baca juga: Begini Cara Klaim Kacamata Gratis untuk Peserta BPJS Kesehatan |