Pertama dalam Sejarah! Hilal Ramadan Dipantau dari Puncak Monas

Jakarta: Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Monumen Nasional (Monas) di Jakarta menjadi lokasi pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah. 

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DKI Jakarta, Adib menyatakan bahwa pelaksanaan pemantauan hilal di Monas ini merupakan momen bersejarah. 

"Terutama di Monas di sepanjang sejarah baru ini (dijadikan sebagai tempat pantau hilal)," kata Adib, Jumat, 28 Februari 2025.

Adib menyampakan, salah satu alasan dipilihnya Monas sebagai tempat pemantauan hilal karena Kemenag ingin memperbanyak lokasi pemantauan hilal.

Di sisi lain, Monas memiliki ketinggian sekitar 100 meter yang bisa lebih mempermudah proses pemantauan hilal. Proses pemantauan hilal di Monas dilakukan persis di area tugu api. 

"Monas di atas, di tugu api, karena bisa melihat ke berbagai sudut terutama ke sudut barat," lanjutnya.
 

Baca juga: Mengapa Hilal Menjadi Penentu Awal Ramadan? Ini Penjelasannya!

Pemantauan hilal di Monas ini merupakan bagian dari upaya Kemenag dalam menetapkan awal Ramadan 1446 H melalui Sidang Isbat yang digelar pada hari yang sama. Sidang ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta para ahli falak. 

Dengan penambahan Monas sebagai lokasi pemantauan hilal, diharapkan proses penetapan awal Ramadan dapat berjalan lebih akurat dan memberikan kepastian bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa.

Sebelumnya, pemantauan hilal di Jakarta dilakukan di empat lokasi utama: Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Masjid Al-Musyari'in, dan Pulau Karya di Kepulauan Seribu. Penambahan Monas sebagai lokasi pemantauan diharapkan dapat memberikan hasil observasi yang lebih akurat mengingat posisinya yang strategis.