Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berdebat dengan Donald Trump. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 4 March 2025 16:03
Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin 3 Maret 2025 bahwa Kyiv berkomitmen untuk melakukan diplomasi intensif guna mengakhiri perang tiga tahun dengan Rusia dengan cepat. Dia menekankan bahwa ia berharap dapat mengandalkan dukungan Amerika Serikat (AS) dalam mengamankan perdamaian.
Zelensky mengeluarkan serangkaian pernyataan, tiga hari setelah pertemuannya di Gedung Putih dengan Donald Trump dari AS berubah menjadi adu pendapat yang sengit, menggarisbawahi perlunya diplomasi yang mendesak dan pentingnya dukungan AS untuk mereka.
Pernyataan Zelensky muncul setelah Trump mengisyaratkan kesabarannya telah habis terhadap pemimpin Ukraina tersebut, menyusul laporan AP yang mengutip pernyataan Zelensky pada akhir pekan bahwa akhir perang "sangat, sangat jauh".
Zelensky telah menghadiri pertemuan akhir pekan dengan sekutu-sekutu Ukraina di Eropa yang ditujukan untuk menyusun rencana penyelesaian perang — dua hari setelah pertikaian di Gedung Putih.
"Sangat penting bagi kita untuk mencoba menjadikan diplomasi kita benar-benar substantif guna mengakhiri perang ini secepat mungkin," tulis Zelensky pada awalnya di X.
"Kami bekerja sama dengan Amerika dan mitra-mitra Eropa kami dan sangat berharap dukungan AS dalam perjalanan menuju perdamaian. Perdamaian dibutuhkan sesegera mungkin,” ucap Zelensky, seperti dikutip AFP, Selasa 4 Maret 2025 .
Sejak perdebatan sengit di Gedung Putih, Zelensky telah berusaha keras untuk menekankan bahwa hubungan dengan Washington merupakan prioritas dan bahwa ia yakin hubungan tersebut dapat diperbaiki.
Parlemen Ukraina menambahkan dukungannya pada hari Senin untuk diplomasi dan hubungan yang kuat dengan Washington dengan sebuah pernyataan yang menggambarkan upaya pemeliharaan perdamaian Trump sebagai "penting".
Dalam komentar berikutnya di aplikasi perpesanan Telegram, Zelensky menekankan persatuan antara Ukraina dan mitra-mitranya, termasuk Amerika Serikat, setelah panggilan telepon dengan para pemimpin dari tiga negara Baltik, yang mendukung Ukraina tetapi tidak menghadiri pertemuan puncak negara-negara Eropa pada hari Minggu di London.
Zelensky mengatakan bahwa ia memberi tahu mereka tentang hasil pertemuan tersebut dan mengulangi bahwa Ukraina membutuhkan jaminan keamanan sebagai bagian dari penyelesaian konflik apa pun.