Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 16 January 2025 02:24
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan konfirmasi terkait gencatan senjata Hamas dengan Israel. Presiden AS yang akan lengser itu mengatakan bahwa "diplomasi Amerika yang gigih dan telaten" menghasilkan kesepakatan tersebut.
"Ini bukan hanya hasil dari tekanan ekstrem yang dialami Hamas dan perubahan persamaan regional setelah gencatan senjata di Lebanon dan melemahnya Iran, tetapi juga diplomasi Amerika yang gigih dan telaten," kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis 16 Januari 2025.
Biden turut mencatat bahwa ia mengajukan "kontur yang tepat" dari rencana tersebut pada bulan Mei tahun lalu.
"Diplomasi saya tidak pernah berhenti dalam upaya mereka untuk menyelesaikan ini,” ucap Biden.
Para kritikus mengecam pemerintahan Biden karena gagal mensyaratkan bantuan AS kepada Israel untuk menekan sekutu utama Amerika itu agar setuju lebih cepat untuk mengakhiri perangnya di Gaza.
AS memberi Israel sedikitnya USD3,8 miliar bantuan militer setiap tahunnya, dan para peneliti di Brown University baru-baru ini memperkirakan bahwa pemerintahan Biden memberikan tambahan USD17,9 miliar sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023.
“Fase pertama kesepakatan akan berlangsung selama enam minggu dan mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh, penarikan pasukan Israel dari semua wilayah berpenduduk di Gaza, dan pembebasan sejumlah sandera yang ditahan oleh Hamas, termasuk wanita, orang tua, dan yang terluka,” ujar Biden.
"Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina,” imbuh Biden.
Selama fase pertama, warga Palestina "juga dapat kembali ke lingkungan mereka di semua wilayah Gaza" dan bantuan kemanusiaan akan disalurkan ke daerah kantong tersebut.
"Selama enam minggu ke depan, Israel akan menegosiasikan pengaturan yang diperlukan untuk mencapai (ke) fase kedua, yang merupakan akhir permanen perang,” tegas Biden.
“Ada sejumlah isu yang perlu dinegosiasikan untuk berpindah dari fase satu ke fase dua, tetapi rencana tersebut menyatakan bahwa jika negosiasi memakan waktu lebih dari enam minggu, gencatan senjata akan terus berlanjut selama negosiasi terus berlanjut,” pungkas Biden.