Menteri KKP Bakal Bongkar Pagar Laut di Perairangan Tangerang Jika Tak Ada Izin

Pagar laut di Kabupaten Tangerang. Foto: Metrotvnews.com/Hendrik Simorangkir.

Menteri KKP Bakal Bongkar Pagar Laut di Perairangan Tangerang Jika Tak Ada Izin

bambang aris • 9 January 2025 16:15

Karawang: Terkait polemik pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di Tangerang, Banten yang diduga tak mengantongi izin, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan akan membongkar pagar tersebut jika terbukti tak memiliki izin kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang laut. Hal itu dikatakannya saat melakukan kunjungan bersama menteri kehutanan di Karawang, Jawa Barat.

"Pada dasarnya penggunaan ruang laut harus punya izin KKPRL kalau tidak ada izin ya tidak boleh namanya pelanggaran. Kita sudah turunkan Dirjen PSDKP untuk melihat situasi di lapangan apakah ada izin atau tidak, kalau tiada izin kita akan berikan peringatan, pasti dicabut," kata Wahyu di Karawang, Kamis, 9 Januari 2024.

Menurutnya, KKP terlebih dahulu akan menurunkan tim ke lokasi,untuk memastikan perizinan dari pembuatan pagar laut tersebut. Ia elah meminta Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan untuk melihat langsung ke lokasi dan mengechek terkait pemasangan pagar laut.
 

Baca: 21.950 Warga Disebut Terdampak Pagar Laut di Tangerang
 
Ia berkomitmen akan menindak tegas yakni dengan cara membongkarnya,jika terbukti pemasangan pagar laut tersebut tak sesuai dengan aturan yang ada. Sebelumnya, masyarakat pesisir Kabupaten Tangerang tengah dihebohkan dengan adanya pagar laut. Pasalnya, pagar yang terbuat dari bambu itu disinyalir terbentang hingga 30,16 kilometer yang mencakup enam kecamatan dan 16 desa di Kabupaten Tangerang.

Munculnya pagar bambu tersebut membuat para nelayan di sekitar Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, khawatir dengan mata pencahariannya. Selain telah menutup akses para nelayan, pagar juga melenyapkan ikan yang ada di tempat berdirinya bambu itu.

Salah seorang nelayan di Desa Karang Serang, Darsono, 55, mengatakan, adanya pagar laut dari bambu itu membuatnya harus memutar jauh untuk mencari ikan di tengah laut.

"Saat kita melaut malam, kita takut kalau kena pagar itu, nanti kita diminta ganti, makanya kita selalu hati-hati banget lewat di sana. Lewatnya harus zig-zag biar enggak kena," ujarnya, Kamis, 9 Januari 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)